Page 16 - MODUL JARTUM 1
P. 16

3)  Bentuk selnya bulat, lonjong, poligonal, kuboid, atau prismatik, dengan dinding sel
                            yang tipis.
                        4)  Sel-selnya memiliki banyak protoplasma yang memenuhi isi sel.
                        5)  Sel-selnya memiliki satu atau dua inti sel yang berukuran besar.
                        6)  Vakuola selnya sangat kecil atau tidak ada sama sekali, dengan plastida yang belum
                            matang atau berupa proplastida.
                        7)  Sel-selnya belum mengalami diferensiasi atau spesialisasi dalam mendukung fungsi
                            tertentu pada tumbuhan.
                        8)  Beberapa berfungsi sebagai jaringan penyimpan makanan.

                        b.  Fungsi Jaringan Meristem
                               Jaringan meristem berfungsi sebagai jaringan embrionik untuk membentuk selsel
                        baru. Sel-sel baru ini nantinya akan berdiferensiasi menjadi jaringan lain. Pada jaringan
                        meristem,  tidak  ditemukan  fungsi  khusus  seperti  pada  jaringan  dewasa.  Akan  tetapi,
                        keberadaan  jaringan  meristem  sangat  penting  bagi  pertumbuhan  dan  perkembangan
                        tumbuhan. Hal ini dikarenakan jaringan meristem menjadi kunci terbentuknya jaringan
                        dewasa melalui proses diferensiasi atau spesialisasi.

                        c.  Jenis-jenis Jaringan Meristem
                               Jaringan meristem dapat dibedakan berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan
                        dan berdasarkan asal-usulnya.
                        1)  Berdasarkan posisinya pada tumbuhan
                               Berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan, jaringan meristem dibagi menjadi
                        tiga.
                            a)  Meristem apikal
                                  Meristem apikal adalah meristem yang terletak di ujung batang utama, ujung
                            lateral,  dan  ujung  akar.  Pertumbuhan  meristem  apikal  menyebabkan  pertambahan
                            panjang (tinggi) pada tumbuhan, baik ke arah atas pada  apikal batang maupun ke
                            arah bawah pada apikal akar. Pertumbuhan ini disebut pertumbuhan primer. Ada dua
                            teori yang berkaitan dengan aktivitas titik tumbuh, yaitu teori tunika-korpus dan teori
                            histogen.
                            •   Teori tunika korpus
                                      Teori tunika korpus dikemukakan oleh Schmidt. Menurut teori ini, titik
                                tumbuh terdiri atas dua lapisan, yaitu sebagai berikut.
                                1.  Tunika, merupakan lapisan pinggir yang terdiri atas satu atau beberapa lapis
                                   sel  yang  berukuran  relatif  kecil.  Tunika  mengalami  pembelahan  ke  arah
                                   lateral atau samping dan akan berdiferensiasi menjadi epidermis.
                                2.  Korpus, merupakan bagian pusat dari titik tumbuh yang terdiri atas sel-sel
                                   yang berukuran relatif besar. Korpus mengalami pembelahan ke segala arah
                                   dan akan membentuk seluruh jaringan selain epidermis.

                            •   Teori histogen
                                      Teori  histogen  dikemukakan  oleh  Hanstein.  Menurut  teori  ini,  titik
                                tumbuh dibagi menjadi tiga lapisan, yaitu sebagai berikut:
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21