Page 22 - Buku Digital Rahma Dewi 2006101020048
P. 22
sastrawan Nusantara seperti cerita Mahabharata dan Ramayana versi Nusantara
kitab Gatotkacasraya yang telah memuat unsur javanisasi.
3) Dalam bidang sosial
Pranata sosial di zaman Indonesia-Hindu sudah teratur, sudah ada desa
sebagai satu kelompok masyarakat. Penerapan aturan untuk membina masyarakat
sudah ada, kehidupan masyarakatnya bersifat gotong royong.
4) Dalam kepercayaan
Nenek moyang yang sudah memiliki kepercayaan asli (animisme,
dinamisme) mulai mengenal agama Hindu dan Buddha. Sehingga, meskipun
telah menyembah Dewa Hindu atau Buddha, mereka tetap bersesaji untuk
memuja (sesuai keyakinan animisme dan dinamisme).
b. Perkembangan rekaman tertulis
Jejak-jejak masa lampau menjadi bahan penting untuk menuliskan kembali
sejarah umat manusia. Jejak masa lampau mengandung informasi yang dapat dijadikan
bahan penulisan sejarah. Masa lampau yang hanya meninggalkan jejak-jejak sejarah
tersebut menjadi komponen penting dan mengandung informasi yang dapat dijadikan
bahan untuk penulisan sejarah. Kisah sejarah tersebut disampaikan dari generasi ke
generasi dan dapat dipelihara terus sehingga mampu untuk mengisahkan kembali
peristiwa dari jejak-jejak pada masa lampau. Jejak sejarah dapat dibedakan menjadi
dua.
Jejak historis, yaitu jejak sejarah yang menurut sejarawan memiliki atau
mengandung informasi tentang kejadian-kejadian yang historis sehingga dapat
digunakan untuk menyusun penulisan sejarah.
Jejak nonhistoris, yaitu suatu kejadian pada masa lampau yang tidak memiliki
nilai sejarah. Jejak historis yang berwujud tulisan merupakan rekaman tertulis