Page 23 - Buku Digital Rahma Dewi 2006101020048
P. 23
tradisi masyarakat pada masa lalu. Rekaman tertulis di Indonesia terbagi
menjadi sumber tertulis sezaman dan setempat, sumber tertulis sezaman tetapi
tidak setempat, dan sumber tertulis setempat tidak sezaman.
1) Sumber tertulis sezaman dan setempat
Sumber tertulis sezaman ialah sumber tersebut ditulis oleh orang yang
mengalami peristiwa itu, atau ditulis waktu itu, atau ditulis tidak lama setelah
peristiwa itu terjadi Sumber setempat maksudnya adalah penulisannya di dalam
negeri sendiri. Contoh sumber tertulis sezaman dan setempat adalah prasasti.
Prasasti berarti pengumuman atau proklamasi, semacam perundang-undangan yang
memuji raja, dan biasanya berbentuk puisi atau bahasa puisi. Dalam istilah bahasa
Inggris disebut enloggistie. Istilah lain untuk prasasti adalah inscriptie atau piagam.
Ilmu yang mempelajari tentang prasasti disebut epigraphy. Prasasti ada yang
terbuat dari batu (disebut Caila. Prasasti), dari logam, atau dari batu bata. Wujud
prasasti yang berupa batu (Caila Prasasti) terdiri atas:
a. batu biasa (batu kali) disebut natural stone;
b. batu lingga (batu lambang Siwa);
c. pseudo lingga (lingga semu), biasanya berupa batu patok atau batu
pembatas;
d. batu yoni (lambang isteri Siwa), biasanya juga disebut lambang wanita.
Adapun prasasti dari logam terbuat dari tembaga, perunggu, atau emas.
Prasasti dari perunggu, misalnya, prasasti dari Airlangga, yakni prasasti Calcutta.
Prasasti yang berupa batu bata disebut juga Terra Cotta. Prasasti dari batu bata ini
di Indonesia hanya sedikit sekali kita dapatkan. Contohnya adalah prasasti di candi
Sentul. Berdasarkan bahasa yang digunakan, prasasti dibedakan menjadi empat.