Page 29 - Buku Digital Rahma Dewi 2006101020048
P. 29
Kesimpulan
Masyarakat praaksara adalah masyarakat yang belum mengenal tulisan. Masyarakat
praaksara mewariskan masa lalunya melalui warisan keluarga dari ayah kepada anak, dari
anak kepada cucu dan selanjutnya dengan cara tradisi fisan. Masyarakat praaksara terbagi
atas:Masyarakat yang hidup pada taraf berburu dan mengumpulkan dilanjutkan hidup
meramu, bercocok tanam, dan sudah mengenal keterampilan (undagi).
Sebelum Hindu masuk ke Nusantara, nenek moyang kita sudah memiliki sepuluh
macam budaya, yakni kemampuan berlayar, kemampuan bersawah, mengenal astronomi,
mengenal sistem mocopat, kesenian wayang, seni gamelan, seni membatik, pengaturan
masyarakat.sistem ekonomi perdagangan, dan sistem kepercayaan.
Jejak sejarah pada masa lalu dapat diketahui dari folklore, mitologi, legenda,
dongeng. upacara, dan lagu-lagu daerah. Jejak-jejak masa lampau menjadi bahan penting
untuk menuliskan kembali sejarah sebab memuat informasi yang dijadikan bahan
penulisan sejarah. Jejak sejarah dibedakan menjadi dua: Jejak historis dan Jejak
nonhistoris Nenek moyang kita meninggalkan jejak sejarah berupa tradisi nenek moyang
yang hidup berburu dan mengumpulkan, Tradisi nenek moyang yang hidup sudah
menetap di masa bercocok tanam, dan tradisi di masa perundagian.
Rekaman tertulis dalam tradisi sejarah terdiri dari sumber tertulis sezaman dan
setempat. sumber tertulis sezaman tidak setempat, dan sumber tertulis setempat tidak
sezaman. Dalam perkembangan penulisan sejarah terdapat tiga jenis penulisan, yakni
penulisan sejarah tradisional, penulisan sejarah kolonial, dan penulisan sejarah nasional.
Sumber : Buku Pedoman Umum Pelajar Sejarah (SMA Kelas X,XI,& XII)