Page 8 - Buku Digital Rahma Dewi 2006101020048
P. 8

sederhana yang belum banyak menggunakan teknologi, kemudian meningkat dengan

           adanya teknologi pengairan hingga lahirlah sistem persawahan.

















                                        Gambar 2.5 Masa bercocok tanam


                  Sistem irigasi dalam bercocok tanam digunakan untuk memenuhi kebutuhan air


           dengan cara membuat pematang dan saluran air. Cara ini kemudian meningkat menjadi

           pembuatan terasering di lereng pegunungan, serta pembuatan bendungan atau dam air

           yang  sederhana.  Sementara  itu,  untuk  mengerjakan  sawah  dibuatlah  alat-alat  dari

           logam dan mengembangkan tanaman biji-bijian, padi, juwawut, serta tanaman kering


           lainnya.


           c. Mengenal astronomi


                  Pengetahuan  astronomi  (ilmu  perbintangan)  sudah  dimiliki  nenek  moyang

           bangsa  Indonesia.  Masyarakat  Indonesia  telah  mengenal  ilmu  pengetahuan  dan

           memanfaatkan  teknologi  angin  musim  sebagai  tenaga  penggerak  dalam  aktivitas


           pelayaran dan perdagangan. Selain digunakan untuk mengenali musim, ilmu astronomi

           juga sudah dimanfaatkan sebagai petunjuk arah dalam pelayaran, yaitu Bintang Biduk

           Selatan  dan  Bintang  Pari  (orang  Jawa  menyebut  Lintang  Gubug  Penceng)  untuk

           menunjuk  arah  selatan  serta  Bintang  Biduk  Utara  untuk  menunjukkan  arah  utara.

           Kemampuan astronomi dan angin musim ini telah mengantarkan mereka berlayar ke


           barat sampai di Pulau Madagaskar, ke timur sampai di Pulau Paskah, dan ke selatan

           sampai di Selandia Baru serta ke arah utara sampai di Kepulauan Jepang. Pengetahuan
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13