Page 43 - Elektronik Modul Sistem Imun Pada Manusia by Munani Salwa
P. 43

d.  Serum yang diambil dari tikus A dan disuntikan ke tikus B akan tidak akan dianggap

                        sebagai antigen karena belum pernah dikenali sebelumnya, sehingga terbentuk antibodi.
                     e.  Serum dari dari tikus A yang diinjeksikan ke tikus B tidak tergolong sebagai imunogen,
                        sehingga sistem imun akan memproduksi antibodi.


               3)  HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan jenis virus Cito Patik yang menginfeksi
                   sel limfosit T-CD4 (Cluster Diferensiasi 4). Jumlah CD4 normal adalah 410 sel/mm³ - 1590

                   sel/mm³.  Pemeriksaan  sel  limfosit  T-CD4  HIV/AIDS  di  UPTD  Laboratorium  Kesehatan
                   Padang menunjukkan hasil sebagai berikut:


                                Jumlah Sel T-CD4 (sel/mm)  Jumlah  Presentasi (%)
                                            <200                  81          41,12
                                            >200                 116          58,88

                                              N                  197           100

                   Kemungkinan yang menyebabkan rendahnya jumlah sel limfosit T-CD4 yaitu, kecuali….

                     a.  membran sel telah terinveksi virus.
                     b.  menurunnya kemampuan sel limfosit T-CD4 untuk memproduksi sitokin.
                     c.  menurunnya respon pengenalan terhadap antigen yang pernah dikenal.

                     d.  antigen, mitogen, dan sitokin menonaktifkan sel yang terinfeksi.
                     e.  virus menyebar ke sel yang belum terinfeksi akibat formasi syncytia (sel giant).


               4)  Bacalah wacana di bawah ini! Ibu hamil sangat rentan terhadap infeksi. Pertahanan tubuh
                   terakhir yang dapat melindungi ibu hamil adalah imunitas seluler, yaitu sistem imun yang
                   diperantari sel T. Ketika hamil, aktivitas sel T akan menurun dan aktivitasnya akan meningkat

                   (terutama sel T CD8+) ketika terjadi infeksi. Sel T CD8+ memiliki sifat sitotoksik, sehingga
                   aktivitasnya akan meningkat ketika ibu hamil terkena infeksi. Akan tetapi, jika aktivitas sel
                   TCD8+ terjadi secara berlebihan, maka akan memberikan dampak buruh terhdap janin bahkan

                   bisa mengakibatkan keguguran. Sel T-CD8+ akan berdiferensiasi menjadi sel T-helper untuk
                   merangsang sel TCD8+ agar melakukan proses sitotoksik dan merangsang sel B menghasilkan
                   antibodi, sel NK, serta makrofag. Selama masa kehamilan, Th 1 menurun dan Th 2 akan

                   meningkat. Hal ini membuat ibu dan janin sangat rentan terhadap infeksi. Bayi yang ada di
                   dalam kandungan juga dianggap sebagai benda asing oleh sistem imun tubuh. Keadaan ini
                   disebut dengan imunosupresif. Keadaan ini dapat melindungi bayi dari sel imun, tetapi juga

                   bisa  menyebabkan  ibu  dan  janin  rentan  terinfeksi.  Kesimpulan  yang  benar  berdasarkan
                   wacana di atas adalah….
                     a.  Sel T-helper merangsang aktivitas sitotoksik sel TCD8+  untuk mencegah terjadinya

                        infeksi dan imunosupresif pada masa kehamilan.
                     b.  Sifat  sitotoksik  sel  TCD8+  akan  meningkatkan  aktivitas  Th1  dan  Th2  dalam
                        menghasilkan antibodi sel NK, dan makrofag yang bisa melawan infeksi.
                     c.  Imunitas seluler berperan penting dalam menjaga kestabilan fungsi tubuh ibu dan janin

                        selama masa kehaliman melalui penyesuaian kuanitias Th1 dan Th2.
                     d.  Imunosupresif tidak akan menyebabkan gangguan dan infeksi pada ibu dan janin jika
                        sistem aktivitas imun seluler pada ibu hamil terus mengalami peningkatan.







                                                                                                                26
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48