Page 59 - STRUKTUR BAJA I
P. 59

MATERIAL BETON












             Untuk  mengetahui  kapasitas  tarik  dari  suatu  benda  uji  beton,  pada  umumnya
             dilakukan  uji  tarik  belah  (tensile  splitting  test)  dengan  menggunakan  benda  uji
             silinder berdiameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Standar pengujian mengacu pada

             ASTM C 496M, “Standard Test Method for Tensile Strength of Cylindrical Concrete
             Specimens”.


             Beban vertikal diberikan sepanjang silinder dan secara berangsur-angsur ditambah
             sampai mencapai nilai maksimum dan silinder pecah akibat terbelah oleh gaya tarik
             horizontal. Kuat tarik belah dari beton dapat dihitung dengan rumus:

                                                                           2 P
                                                             f sp  =     L    D



             dengan :
                              f       = kuat tarik belah (MPa)
                               sp
                              P       = beban batas pengujian (N)

                              L       = panjang benda uji (mm)
                              D       = diameter benda uji (mm)


             Kuat  tarik  belah  beton,  f ,  dapat  dikorelasikan  dengan  kuat  tekan,  f' .  Pada
                                                    sp
                                                                                                                         c
             umumnya  kuat  tarik  belah  berkisar  antara  7  hingga  11%  dari  kuat  tekannya,
             dengan rata-rata berkisar 10%. Semakin rendah kuat tekan beton, maka persentase

             tersebut akan makin bertambah.                                                                                         59
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64