Page 7 - Lafran Pane
P. 7
Refleksi Historis
Penjajahan terhadap Indonesia yang dilakukan oleh Belanda,
disusul dengan kedatangan bangsa Jepang yang juga ingin menjajah Indonesia.
Kedatangan Jepang awalnya disambut baik oleh bangsa Indonesia.
Namun, seiring berjalannya waktu maksud dan tujuan Jepang datang ke
Indonesia diketahui oleh masyarakat Indonesia. Mulai pertengahan
tahun 1944, sikap politik kompromi Jepang dengan Indonesia mulai terlihat.
Dalam sidang ke 85 Parlemen Jepang di Tokyo, Perdana Menteri Koiso Kuniaki
mengumumkan bahwa Indonesia diperkenankan untuk merdeka dikemudian hari.
Seminggu kemudian berita itu tersebar dibeberapa surat kabar yang terbit di Jawa.
Janji kemerdekaan itu disambut baik oleh kaum pergerakan Indonesia.
Untuk menyelidiki dan mempelajari hal-hal penting yang mempunyai kaitan erat
dengan rencana pembentukan negara Indonesia merdeka, maka didirikanlah Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang diresmikan di
bekas Gedung Volksraad pada tanggal 28 Mei 1945. Setelah BPUPKI dianggap
selesai menjalankan tugasnya, maka didirikanlah Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI). Pembentukan PPKI telah mengantarkan pada Proklamasi yang
disuarakan oleh Soekarno sebagai bentuk bahwa negara Indonesia telah merdeka.
Kemerdekaan yang telah didapat bangsa Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, belum sepenuhnya sempurna. Penjajah kembali datang dan
berusaha merebut kembali Indonesia. Para tokoh proklamasi dan seluruh
pemuda Indonesia masih terus berjuang mempertahankan kemerdekaan yang
telah didapatnya. Mereka tidak hanya berjuang memerangi penjajah, tetapi juga
berjuang dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Tokoh-tokoh tersebut diantaranya adalah, Frans Kaisiepo
dengan kontribusinya adalah menyatukan suara rakyat Papua dalam
penentuan pendapat rakyat untuk menyatukan Papua kedalam NKRI. K.H
Hasyim Asy’ari, menyuarakan resolusi jihad dengan menegaskan bahwa
hukum membela tanah air adalah wajib bagi setiap Muslim di Indonesia.
Selain itu, K.H Hasyim Asy’ari juga menegaskan bagi setiap Muslim yang
berada dalam radius 94 km dari tempat pertempuran wajib ikut melawan penjajah.
Masih banyak tokoh lain yang memiliki kontribusi dalam mem-
pertahakan kemerdekaan dan memajukan NKRI. Mereka banyak melakukan
Lafran Pane 5