Page 7 - Aku Mengenal Provinsi
P. 7
2. Tari persembahan (tari makan sirih)
Pada awalnya tari persembahan di Riau terdiri dari beberapa variasi, namun pada sekitar tahun 1957 tari persembahan ini dibakukan dan
lahirlah tari makan sirih.
Pari makan sirih kini menjadi tari persembahan yang diciptakan oleh seniman-seniman Riau. Sosialisasi Pembakuan Tari Persembahan ini
dilakukan dengan tujuan agar dikenal oleh lapisan masyarakat Riau pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
• Tarian Makan Sirih dari Riau ini diiringi musik khas Melayu yang rancak dengan diiringi pula oleh lagu berjudul makan sirih.Adapun
kostum yang dilakukan oleh penari Makan sirih memakai busana adat khas Melayu, yakini celana, baju, dan kopiah untuk yang pria.
Sedangkan yang perempuan Para penari mengenakan baju yang biasa dipakai mempelai perempuan, yaitu baju adat yang disebut
dengan baju kurung teluk belanga. Pada bagian kepala, terdapat mahkota yang dilengkapi dengan hiasan-hiasan berbentuk bunga.
Sementara, bagian bawah tubuh para penari dibalut oleh kain songket berwarna cerah.Tari Makan Sirih dilakukan oleh pria dan
wanita. Para penari Tari Makan Sirih wajib untuk memahami istilah-istilah khusus dalam tarian Melayu. Milsanya igal (menekannkan
gerakan tangan dan badan), liuk (gerakan menundukan atau menayunkan badan), lenggang (berjalan sambil menggerakkan tangan),
titi batang (berjalan dalam satu garis seolah meniti batang), gentam (menari sambil mengentakkan tumit kaki), cicing (menari sambil
berlari kecil), legar (menari sambil berkeliling 180 derajat), dan lain-lainnya.