Page 131 - emodulmmpik
P. 131
Modul: Model dan Metode Pembelajaran Inobatif Kimia P a g e | 125
Ide dibalik lahirnya teknik ini adalah seperti halnya puzzle yang
terdiri dari bagian-bagiannya, dimaknai bahwa seperti halnya siswa juga
terdiri dari bagian-bagian penting. Bagian-bagian penting itu akan menjadi
bermakna jika tergabung menjadi satu seperti halnya puzzle. Hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa jika masing-masing bagian dari siswa itu penting,
maka masing-masing siswa juga penting. Teknik Jigsaw dapat digunakan
untuk mengatasi materi dengan topik yang padat, yang tidak terkait satu
sama lain. Oleh karena itu, guru membagi topik menjadi sub topik yang
mudah untuk dipelajari oleh siswa dan menciptakan susasan kelas yang
menarik (Aronson & Patnoe, 2011).
Secara historis, perkembangan model kooperatif jigsaw dimulai dari
Jigsaw I yang ditemukan oleh Aronson pada tahun 1971. Teknik ini fokus
pada pembagian dua kelompok utama yaitu kelompok ahli dan kelompok asal
dengan pembagian materi oleh guru.
Teknik Jigsaw dapat digunakan Selanjutnya Jigsaw II dikembangkan
untuk mengatasi materi dengan
topik yang padat, yang tidak oleh Robert Slavin pada tahun 1986,
terkait satu sama lain. sintaks pembelajarannya sama dengan
Aronson, yang berbeda hanya pada
penilaian skor akhir yang menggabungkan antara skor individu dan skor
kelompok. Tujuan pembelajarannya lebih memfokuskan pada konsep
daripada keterampilan. Modifikasi Jigsaw II yaitu Jigsaw III, yang
dikembangkan oleh Gonzales dan Guerreo pada tahun 1983 ditujukan untuk
meningkatkan interaksi diantara siswa dan menambahkan tes review untuk
Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Tadulako 2021