Page 54 - LPJ PPNA 2019 (TANWIR PALEMBANG)
P. 54

TOT Stunting                                                                                                           TOT Paralegal Regional II


            Merupakan aktivitas lintas departemen untuk mendukung pengurangan prevalensi Stunting                                  Merupakan  aktivitas  lintas  wilayah  untuk  mendukung  pengurangan  angka  kekerasan
            sebagai bentuk kerjasama Nasyiatul Aisyiyah dengan LAZISMU. Acara berlangsung di Jakarta                               terhadap perempuan dan anak. Acara berlangsung di Yogyakarta pada 26 – 27 Juli 2018.

            pada 1-3 Desember 2019. Peserta terdiri dari seluruh Indonesia berjumlah 34 orang. Output                              Peserta terdiri dari beberapa wilayah yang berada di Regional II dan Pimpinan daerah serta
            dari aktivitas ini adalah adanya Trainer cegah stunting di seluruh Pimpinan wilayah Nasyiatul                          cabang yang ada di DIY sejumlah 25 orang. Output dari aktivitas ini adalah adanya  Paralegal
            Aisyiyah  se  Indonesia.  Secara  umum  kegiatan  berlangsung  lancer,  para  peserta  mampu                           berbasis Komunitas dengan skill tambahan adminsitasi LBH. Kerjasama dengan PKBH UAD
            membuat peta pencegahan stunting setiap generai mulai dari sejak dalam kandungan, anak                                 yang  dilakukan  merupakan  respon  atas  UU  terbaru  mengenai  Paralegal  yang  wajib
            anak, remaja, sampai pada masa pernikahan. Evaluasi kegiatan secara umum adalah adanya                                 tersertifikasi oleh lemabga hukum.
            integrasi TOT Stunting dengan FLC yang belum secara menyeluruh tersampaikan didalam
            materi aktivitas ini.                                                                                                  Program Pasca Tanwir II


                                                                                                                                   Pasca  Tanwir  II  Departemen  social  akan  kembali  melakukan  dokumentasi  Paralegal  dan
             Instruktur Pelatihan Advokasi Jawa Tengah
                                                                                                                                   melakukan pemetaan peran paralegal di setiap wilayah. Hal ini dilakukan untuk memastikan
                                                                                                                                   efektifitas  program  serta  refreshment  PARalegal  disetiap  wilayah.  Penyadaran  Pengarus
            Merupakan  aktivitas  pelatihan  advokasi  yang  diselenggarakan  oleh  PWNA  Jawa  Tengah
                                                                                                                                   utamaan Gender menjadi hal yang prioritas sebab NA perlu memposisioning dirinya ditengah
            dengan PPNA sebagai Instruktur Utama. Acara berlangsung di Prambanan pada 26 Desember
                                                                                                                                   pusaran arus informasi dan pilihan-pilihan sikap terhadap kebijakan pemerintah yang terkait
            2017. Peserta terdiri dari seluruh daerah di Jawa Tengah berjumlah 30 orang. Output dari
                                                                                                                                   dengan  perempuan  dan  anak.  Pendampingan  terhadap  Korban  beberasan  harus  terus
            aktivitas  ini  adalah  adanya  ekstrainer  advokasi  yang  mengidentifikasi  isu  kekerasan  di
                                                                                                                                   didengungkan serta adanya refleksi atas isu ini juga dilakukan sebab kepekaan kader terhadap
            daerahnya masing masing. Secara umum kegiatan berlangsung sesuai alur. Beberapa Peserta
                                                                                                                                   isu kekerasan masih belum tajam. Wacana terhadap pemenuhan hak dasar warga bisa jadi
            mampu mempetakan relasi Gender dan ketimpangannya, serta jenis jenis keekrasan yang
                                                                                                                                   menjadi isu selanjutnya sebab selain dekat dengan kehidupan kader, para stakeholder yang
            banyak terjadi di masyarakat.
                                                                                                                                   berada dilapangan juga termasuk dalam jangkauan kader penggerak NA.

             Paralegal Regional III
                                                                                                                                    Informasi Lain
            Merupakan  aktivitas  lintas  wilayah  untuk  mendukung  pengurangan  angka  kekerasan
            terhadap perempuan dan anak. Acara berlangsung di Malang pada 16-17 februari 2018.                                     Secara Insidental, Departemen Sosial PP NA melakukan kerjasama dengan LAZISMU untuk
            Peserta terdiri dari seluruh wilayah yang berada di Regional III dan Pimpinan daerah serta                             membuka  donasi  bagi  kebutuhan  pasca  gempa  bagi  perempuan  dan  anak.  Bersamaan
            cabang yang ada di JAwa Timur sejumlah 25 orang. Output dari aktivitas ini adalah adanya                               dengan penyerahan bantuan, dilakukan layanan PASHMINA kerjasama dengan departemen
            Paralegal berbasis Komunitas yang nantinya siap bersinergi dengan WCC atau LBH untuk                                   pendidikan sehingga selaij identifikasi hak dasar juga dilakukan identifikasi kespro diaera

            mengidentifikasi dan mendampingi perempuan dan anak korban kekerasan.                                                   tanggap darurat. Pendampingan berbasis komunitas untuk penurunan prevalensi stunting
                                                                                                                                   dilakukan  di  Cianjur  dengan  melibatkan  kader,  tokoh  agama  dan  tokoh  masyarakat.
                                                                                                                                   Pendampingan ini diharapkan menjadi cikal bakal modeling FLC atau Sahabat keluarga yang
             Konsinyering Silabus KMTNA
                                                                                                                                   bisa di replica oleh Nasyiatul Aisyiyah seluruh Indonesia.

            Konsinyering  SIlabus  berlangsung  di  Jogjakarta  dengan  diikuti  oleh  seluruh  PPNA  untuk
            membahas dan memberi masukan. Pembahasan dilakukan untuk menyempurnakan silabus
            KMTNA  yang  digunakan  untuk  melakukan  pendampingan    komunitas  pengurangan
            prevalensi stunting di Cianjur dan NTT. Konsinyering ini menjadi acuan bagi silabus FLC di isu
            selanjutnya sebab beberapa isu yang akan menjadi acuan komunitas sahabat keluarga belum
            memiliki silabus dan belum pernah di monitoring secara terstruktur.











            Laporan Pertanggungjawaban PP Nasyiatul Aisyiyah | Palembang, 8-10 November 2019              51                       Laporan Pertanggungjawaban PP Nasyiatul Aisyiyah | Palembang, 8-10 November 2019              52
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59