Page 55 - LPJ PPNA 2019 (TANWIR PALEMBANG)
P. 55
TOT Stunting TOT Paralegal Regional II
Merupakan aktivitas lintas departemen untuk mendukung pengurangan prevalensi Stunting Merupakan aktivitas lintas wilayah untuk mendukung pengurangan angka kekerasan
sebagai bentuk kerjasama Nasyiatul Aisyiyah dengan LAZISMU. Acara berlangsung di Jakarta terhadap perempuan dan anak. Acara berlangsung di Yogyakarta pada 26 – 27 Juli 2018.
pada 1-3 Desember 2019. Peserta terdiri dari seluruh Indonesia berjumlah 34 orang. Output Peserta terdiri dari beberapa wilayah yang berada di Regional II dan Pimpinan daerah serta
dari aktivitas ini adalah adanya Trainer cegah stunting di seluruh Pimpinan wilayah Nasyiatul cabang yang ada di DIY sejumlah 25 orang. Output dari aktivitas ini adalah adanya Paralegal
Aisyiyah se Indonesia. Secara umum kegiatan berlangsung lancer, para peserta mampu berbasis Komunitas dengan skill tambahan adminsitasi LBH. Kerjasama dengan PKBH UAD
membuat peta pencegahan stunting setiap generai mulai dari sejak dalam kandungan, anak yang dilakukan merupakan respon atas UU terbaru mengenai Paralegal yang wajib
anak, remaja, sampai pada masa pernikahan. Evaluasi kegiatan secara umum adalah adanya tersertifikasi oleh lemabga hukum.
integrasi TOT Stunting dengan FLC yang belum secara menyeluruh tersampaikan didalam
materi aktivitas ini. Program Pasca Tanwir II
Pasca Tanwir II Departemen social akan kembali melakukan dokumentasi Paralegal dan
Instruktur Pelatihan Advokasi Jawa Tengah
melakukan pemetaan peran paralegal di setiap wilayah. Hal ini dilakukan untuk memastikan
efektifitas program serta refreshment PARalegal disetiap wilayah. Penyadaran Pengarus
Merupakan aktivitas pelatihan advokasi yang diselenggarakan oleh PWNA Jawa Tengah
utamaan Gender menjadi hal yang prioritas sebab NA perlu memposisioning dirinya ditengah
dengan PPNA sebagai Instruktur Utama. Acara berlangsung di Prambanan pada 26 Desember
pusaran arus informasi dan pilihan-pilihan sikap terhadap kebijakan pemerintah yang terkait
2017. Peserta terdiri dari seluruh daerah di Jawa Tengah berjumlah 30 orang. Output dari
dengan perempuan dan anak. Pendampingan terhadap Korban beberasan harus terus
aktivitas ini adalah adanya ekstrainer advokasi yang mengidentifikasi isu kekerasan di
didengungkan serta adanya refleksi atas isu ini juga dilakukan sebab kepekaan kader terhadap
daerahnya masing masing. Secara umum kegiatan berlangsung sesuai alur. Beberapa Peserta
isu kekerasan masih belum tajam. Wacana terhadap pemenuhan hak dasar warga bisa jadi
mampu mempetakan relasi Gender dan ketimpangannya, serta jenis jenis keekrasan yang
menjadi isu selanjutnya sebab selain dekat dengan kehidupan kader, para stakeholder yang
banyak terjadi di masyarakat.
berada dilapangan juga termasuk dalam jangkauan kader penggerak NA.
Paralegal Regional III
Informasi Lain
Merupakan aktivitas lintas wilayah untuk mendukung pengurangan angka kekerasan
terhadap perempuan dan anak. Acara berlangsung di Malang pada 16-17 februari 2018. Secara Insidental, Departemen Sosial PP NA melakukan kerjasama dengan LAZISMU untuk
Peserta terdiri dari seluruh wilayah yang berada di Regional III dan Pimpinan daerah serta membuka donasi bagi kebutuhan pasca gempa bagi perempuan dan anak. Bersamaan
cabang yang ada di JAwa Timur sejumlah 25 orang. Output dari aktivitas ini adalah adanya dengan penyerahan bantuan, dilakukan layanan PASHMINA kerjasama dengan departemen
Paralegal berbasis Komunitas yang nantinya siap bersinergi dengan WCC atau LBH untuk pendidikan sehingga selaij identifikasi hak dasar juga dilakukan identifikasi kespro diaera
mengidentifikasi dan mendampingi perempuan dan anak korban kekerasan. tanggap darurat. Pendampingan berbasis komunitas untuk penurunan prevalensi stunting
dilakukan di Cianjur dengan melibatkan kader, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Pendampingan ini diharapkan menjadi cikal bakal modeling FLC atau Sahabat keluarga yang
Konsinyering Silabus KMTNA
bisa di replica oleh Nasyiatul Aisyiyah seluruh Indonesia.
Konsinyering SIlabus berlangsung di Jogjakarta dengan diikuti oleh seluruh PPNA untuk
membahas dan memberi masukan. Pembahasan dilakukan untuk menyempurnakan silabus
KMTNA yang digunakan untuk melakukan pendampingan komunitas pengurangan
prevalensi stunting di Cianjur dan NTT. Konsinyering ini menjadi acuan bagi silabus FLC di isu
selanjutnya sebab beberapa isu yang akan menjadi acuan komunitas sahabat keluarga belum
memiliki silabus dan belum pernah di monitoring secara terstruktur.
Laporan Pertanggungjawaban PP Nasyiatul Aisyiyah | Palembang, 8-10 November 2019 51 Laporan Pertanggungjawaban PP Nasyiatul Aisyiyah | Palembang, 8-10 November 2019 52