Page 14 - E- DIKTAT LAS SMAW 1F
P. 14
E-Diktat Las SMAW
3. Polaritas listrik
Polaritas listrik ditentukan oleh ketahanan benda kerja terhadap
panas, kapasitas panas pada sambungan, dan sebagainya. Polaritas
besar cocok digunakan pada pengelasan benda kerja yang
mempunyai titik cair tinggi dan kapasitas panas yang besar,
demikian pula sebaliknya.
Misal polaritas DCSP yang dilakukan untuk pengelasan benda
kerja yang tebal. Karena 2/3 panas disalurkan ke benda kerja,
sehingga panas yang tinggi pada banda kerja menyebabkan
penetrasi logam las menjadi dalam.
4. Dampak bakar
Dampak bakar merupakan tingkat kedalaman penembusan
(penetrasi) jalur lasan terhadap bidang kerja yang disambung.
Kekuatan sambungan las ditentukan oleh dampak bakar.
Kedalaman dampak bakar dipengaruhi oleh polaritas listrik, besar
kecilnya arus, tegangan busur dan kecepatan pengelasan.
5. Penyulutan elektroda
1) Penyulutan elektroda dilakukan dengan mengadakan hubungan
singkat pada ujung elektroda dengan logam benda kerja yang
kemudian secepat mungkin memisahkannya dengan jarak tertentu
(biasanya setengah dari diameter elektroda atau 3-4 mm).
2) Busur nyala listrik dapat dimatikan dengan mendekatkan elektroda
dengan benda kerja, kemudian secepat mungkin dijauhkan.
Langkah pemadaman busur listrik ini perlu diperhatikan karena
akan mempengaruhi kualitas lasan.
3) Semua parameter diatas perlu diperhitungkan pada saat melakukan
pengelasan dengan las busur nyala listrik, agar didapatkan urutan
manik las pada sambungan yang merata, halus, serta menghindari
terjadinya cacat pada hasil las.
6