Page 4 - coba lagi
P. 4
ke Jakarta demi meneruskan sekolah di Akademi Luar Negeri, akan tetapi malang nasibnya,
setelah sampai di Jakarta ternyata sekolahan tersebut telah tutup.
WS Rendra akhirnya meninggalkan Jakarta, kota impiannya dan menuju ke
Yogyakarta. Pilihannya jatuh pada Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada. Di fakultas ini,
bakat seninya semakin tertempa dengan baik namun ia tak bisa menyelesaikan studinya di
sini. Rendra kemudian mendapat tawaran beasiswa dari American Academy of Dramatical
Art (AADA) untuk mempelajari lebih jauh tentang dunia seni tari dan drama, kesempatan ini
tentu tak disia-siakannya. Iapun kemudian pergi ke Amerika pada tahun 1954 untuk
mengambil beasiswa tersebut. Di Amerika, Rendra tak hanya berkuliah namun juga sering
mengikuti seminar tentang seni dan kesusastraan atas undangan pemerintah AS di Harvard
University.
Pendidikan
• TK Marsudirini, Yayasan Kanisius.
• SD s.d. SMU Katolik, SMA Pangudi Luhur Santo Yosef, Solo (tamat pada tahun 1955).
• Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta - Tamat.
• mendapat beasiswa American Academy of Dramatical Art (1964 - 1967).
Kehidupan pribadi
Rendra semula adalah seorang Kristen, tetapi kemudian ia menjadi muallaf yang
memeluk Islam ketika menikahi istrinya yang kedua.
Pada umur 24 tahun, WS Rendra melabuhkan hatinya pada seorang wanita bernama
Sunarti Suwandi yang kemudian memberinya lima orang anak yang bernama Teddy Satya
Nugraha, Andreas Wahyu Wahyana, Daniel Seta, Samuel Musa, dan Klara Sinta.
Setelah menikah, WS Rendra bukannya menutup hati, ia malah kepincut dengan
salah satu muridnya di Bengkel Teater yang bernama Bendoro Raden Ayu Sitoresmi
Prabuningrat yaitu putri Keraton Yogyakarta yang sering maindan belajar di teater Rendra.
Jeng Sito adalah panggilan akrabnya. Jeng Sito sering berbaur dalam rumah tangga WS
Rendra – Sunarti dengan ikut memandikan dan menyuapi anak-anak Rendra. Dari sinilah
kedekatan itu terjalin. Bahkan istri Rendra, Sunarti, mendukung dan ikut melamarkan Jeng
Sito untuk menjadi istri kedua WS Rendra. Namun ayahanda Sitoresmi keberatan karena
perbedaan agama. Rendra Katolik sedang Sitoresmi Islam.
WS Rendra pun membuat kejutan dengan bersedia mengucapkan dua kalimat
syahadat di hari pernikahannya dengan Sitoresmi pada tanggal 12 Agustsu 1970 dan dua
SMA N 1 Malang