Page 5 - LKPD REV
P. 5
Keterangan:
3
V1 = volume benda mula-mula (m )
3
V2 = volume benda setelah dipanaskan (m )
T = selisih suhu ( C)
o
o
= koefesien muai volume (/ C) = 3α
b. Pemuaian zat cair
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa pada umumnya
setiap zat memuai jika dipanaskan, kecuali air jika dipanaskan dari 0 C sampai 4
o
o C, menyusut. Sifat keanehan air seperti itu disebut anomali air. Grafik anomali
air seperti terlihat pada gambar berikut.
Gambar 2.2 Grafik Anomali Air
Keterangan:
o
Pada suhu 4 C diperoleh:
i. volum air terkecil
ii. massa jenis air terbesar.
Karena pada zat cair hanya mengalami pemuaian volum, maka pada
pemuaian zat cair hanya diperoleh persamaan:
Vt = Vo . (1 + γ . ΔT)
ΔV = Vo . γ . ΔT
c. Pemuaian zat gas
Suatu gas dalam ruang tertutup, jika diberi kalor maka besaran yang dapat
berubah yaitu suhu (T), tekanan (P) dan volume (V).
i. Pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal)
Menurut hukum Boyle suatu gas jika diberi kalor dan dijaga agar suhunya tetap
maka dapat dinyatakan dengan rumus:
PV = C
ii. Pemuaian gas pada tekanan tetap (isobarik)
Menurut hukum Gay Lussac yang berbunyi: “volume sejumlah massa tertentu
gas adalah berbanding lurus dengan suhu mutlaknya pada tekanan tetap”
dapat dinyatakan dengan rumus :
V
T C
d. Pemuaian gas dalam volume tetap (isokhoris)
Menurut hukum tekanan gas yang berbunyi: “tekanan sejumlah massa tertentu
gas berbanding lurus dengan suhu mutlaknya pada volume tetap”. Dapat
dinyatakan dengan rumus:
P C
T