Page 13 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 13
Sebelum menjadi sebuah aliran filsafat yang berkembang di
abad ke- 19 M. sebenarnya gagasan-gagasan idealisme telah
diperkenalkan oleh Plato jauh sebelum itu. Secara histoiis, idealisme
telah diformulasi dengan jelas dan diintrodusir oleh Plato pada abad
ke-4 sebelum Masehi (S.M). Dengan gagasan-gagasan dan pemikiran
filosofis tersebut, akhirnya Plato dijuluki dengan bapak idealisme.
Dalam dunia pemikiran moden, idealisme ditumbuh
kernbangkan oleh tokoh-tokoh seperti Rene Descartes (1596-1650),
George Berkeley (1685-1753)), Immanuel Kant (1724- 1804) dan
George Hegel (1770-1831). Tokoh idealisme yang menerapkan
gagasan-gagasan idealisme pada pendidikan modern di antaranya
adalah J. Donald Butler dan Herman H. Horne. Sepanjang sejarahnya,
idealisme terkait dengan agama, karena keduanya sama-sama
berfokus pada aspek spritual dan moral.
Idealisme merupakan istilah yang digunakan oleh Leibniz pada
abad ke-18. Merujuk pada pemikiran Plato bahwa idealisme
memfokuskan pemikiran bahwa seluruh realitas itu bersifat spiritual
atau psikis, dan materi yang bersifat fisik sebenarnya tidaklah nyata.
Pemikiran ini didukung oleh George Wilhelm Friedrich Hegel
(1770 – 1831) di Jerman yang memiliki pendapat bahwa yang mutlak
adalah roh yang mengungkapkan dirinya di dalam alam dengan
maksud agar dapat sadar akan dirinya sendiri dan hakikat dari roh itu
adalah ide atau pikiran.
Filsafat idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh
bukan materi, bukan fisik. Pengetahuan yang diperoleh melalui panca
indera adalah tidak pasti dan tidak lengkap titik aliran ini memandang
nilai adalah tetap dan tidak berubah seperti apa yang dikatakan baik
benar cantik buruk secara fundamental tidak berubah dari generasi ke
generasi tokoh-tokoh dalam aliran ini adalah Plato dan segel Immanuel
kant David dan Al Ghazali.
(Gandhi & Wangsa, 2011) Filsafat pendidikan idealisme dapat
ditinjau dari tiga cabang filsafat yaitu:
2