Page 8 - modul reformasi test
P. 8

Modul Sejarah Indonesia Kelas XII KD 3.6 dan 4.6


                                           KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

                                                        REFORMASI

                       A.  Tujuan Pembelajaran

                           Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian  dapat menyimpulkan:
                           1.  Latar belakang terjadinya reformasi di Indonesia
                           2.  Agenda reformasi di Indonesia
                           3.  Jalannya reformasi di Indonesia


                       B.  Uraian Materi


                                  Perjalanan  panjang  sejarah  Orde  Baru  di
                           Indonesia  dapat  melaksanakan  pembangunan
                           sehingga  mendapat  kepercayaan  dalam  dan  luar
                           negeri. Mengawali perjalannya pada dasawarsa 60-
                           an rakyat sangat menderita pelan-pelan keberhasilan
                           pembangunan melalui tahapan dalam pembangunan
                           lima tahun (Pelita) sedikit demi sedikit kemiskinan
                           rakyat dapat dientaskan. Sebagai tanda terima kasih
                           kepada  pemerintah  Orde  Baru  yang  berhasil
                           membangun negara, Presiden Soeharto diangkat menjadi "Bapak Pembangunan ".
                                  Ternyata keberhasilan pembangunan tersebut tidak merata, maka kemajuan
                           Indonesia temyata hanya semu belaka. Ada kesenjangan yang sangat dalam antara
                           yang kaya dan yang miskin. Rakyat mengetahui bahwa hal ini disebabkan cara-cara
                           mengelola negara yang tidak sehat ditandai dengan merajalela korupsi, kolusi, dan
                           nepotisme  (KKN).  Protes  dan  kritik  masyarakat  seringkali  dilontarkan  namun
                           pemerintah  Orba  seolah-olah  tidak  melihat,  dan  mendengar,  bahkan  masyarakat
                           yang tidak setuju kepada kebijaksanaan pemerintah selalu dituduh sebagai "PKI",
                           subversi, dan sebagainya.

                                  Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia dilanda krisis ekonomi, harga-harga
                           mulai membumbung tinggi sehingga daya beli rakyat sangat lemah, seakan menjerit
                                                            lebih-lehih  banyak  perusahaan  yang  terpaksa
                                                            melakukan "PHK" karyawannya. Diperburuk lagi
                                                            dengan  kurs  rupiah  terhadap  dolar  sangat
                                                            rendah.  Disinilah  para  mahasiswa,  dosen,  dan
                                                            rakyat  mulai  berani  mengadakan  demonstrasi
                                                            memprotes  kebijakan  pemerintah.  Setiap  hari
                                                            mahasiswa dan rakyat mengadakan demonstrasi
                                                            mencapai  puncaknya  pada  bulan  Mei  1998,
                                                            dengan  berani  meneriakkan  reformasi  bidang
                                                            politik,  ekonomi,  dan  hukum.  Pada  tanggal  20
                                                            Mei  1998  Presiden  Soeharto  berupaya  untuk
                                                            memperbaiki  program  Kabinet  Pembangunan
                           VII dengan menggantikan dengan nama Kabinet Reformasi, namun tidak mendapat
                           tanggapan rakyat. Pada hari berikutnya tanggal 21 Mei 1998 dengan berdasarkan
                           Pasal 8 UUD 1945, Presiden Soeharto terpaksa menyerahkan kepemimpinan kepada
                           Wakil Presiden Prof. DR. B.J. Habibie.




                       @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN                3
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13