Page 9 - MODUL MAHARANI (Reformasi)
P. 9
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
REFORMASI
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian dapat menyimpulkan:
1. Latar belakang terjadinya reformasi di Indonesia
2. Agenda reformasi di Indonesia
3. Jalannya reformasi di Indonesia
B. Uraian Materi
Perjalanan panjang sejarah Orde Baru di
Indonesia dapat melaksanakan pembangunan sehingga
mendapat kepercayaan dalam dan luar negeri. Mengawali
perjalannya pada dasawarsa 60-an rakyat sangat menderita
pelan-pelan keberhasilan pembangunan melalui tahapan
dalam pembangunan lima tahun (Pelita) sedikit demi
sedikit kemiskinan rakyat dapat dientaskan. Sebagai tanda
terima kasih kepada pemerintah Orde Baru yang berhasil
membangun negara, Presiden Soeharto diangkat menjadi "Bapak Pembangunan ".
Ternyata keberhasilan pembangunan tersebut tidak merata, maka kemajuan
Indonesia temyata hanya semu belaka. Ada kesenjangan yang sangat dalam antara yang
kaya dan yang miskin. Rakyat mengetahui bahwa hal ini disebabkan cara-cara mengelola
negara yang tidak sehat ditandai dengan merajalela korupsi, kolusi, dan nepotisme
(KKN). Protes dan kritik masyarakat seringkali dilontarkan namun pemerintah Orba
seolah-olah tidak melihat, dan mendengar, bahkan masyarakat yang tidak setuju kepada
kebijaksanaan pemerintah selalu dituduh sebagai "PKI", subversi, dan sebagainya.
Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia dilanda krisis ekonomi, harga-harga mulai
membumbung tinggi sehingga daya beli rakyat sangat lemah, seakan menjerit lebih-lehih
banyak perusahaan yang terpaksa melakukan "PHK" karyawannya. Diperburuk lagi
dengan kurs rupiah terhadap dolar sangat rendah. Disinilah para mahasiswa, dosen, dan
rakyat mulai berani mengadakan demonstrasi memprotes kebijakan pemerintah. Setiap
hari mahasiswa dan rakyat mengadakan demonstrasi mencapai puncaknya pada bulan
Mei 1998, dengan berani meneriakkan reformasi bidang politik, ekonomi, dan hukum.
Pada tanggal 20 Mei 1998 Presiden Soeharto berupaya untuk memperbaiki program
Kabinet Pembangunan
VII dengan menggantikan dengan nama Kabinet Reformasi, namun tidak mendapat
tanggapan rakyat. Pada hari berikutnya tanggal 21 Mei 1998 dengan berdasarkan Pasal 8
UUD 1945, Presiden Soeharto terpaksa menyerahkan kepemimpinan kepada Wakil
Presiden Prof. DR. B.J. Habibie.
E Modul Sejarah Indonesia 3