Page 27 - E-Biostoriette Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
P. 27
Mereka seketika melempar senyuman begitu manis, “Silakan kak. Kakak
keluarga yang baru pindah di daerah ini ya?”
“Iya, kakak tinggal di sebelah gang itu,” telunjukku mengarah ke sebuah gang
yang tak jauh dari tempat itu. “Nama kalian siapa?”
“Aku; Merapik, ini kedua adikku; Merinter dan Melater. Nama kakak
siapa?”
“Panggil saja kak Mepri. Kalian hanya tinggal bertiga di sini?”
Mereka hanya menghela napas panjang dengan sedikit senyuman tipis. Kini
Melater yang menyahutiku. Melater menceritakan bahwa mereka sudah
sebulan hidup dari sisa tabungan orang tuanya yang meninggal karena
kecelakaan. Awalnya mereka sangat sedih, mereka tak tahu harus bagaimana
hidup tanpa didampingi orang tua lagi. Namun, seiring berjalannya waktu,
meraka mulai terbiasa dan berpikir semua akan baik-baik saja jika dilakukan
bersama-sama. Begitu terharunya aku, dengan usia yang juga masih sangat
muda, mereka begitu bijak menghadapi ini semua.
Malam itu, aku menceritakan semua yang kudengar dari Melater
kepada ibu. Ibu begitu antusias. Ibu memintaku dan Mesek segera mengangkat
ketiga anak itu menjadi adik angkatnya. Ibu juga sangat ingin kami membantu
melanjutkan sekolah mereka yang sempat terputus karena keadaan.
Lima tahun sudah setelah Merapik, Merinter dan Melater masuk
menjadi bagian keluargaku, banyak perubahan yang terjadi. Rumah kami
menjadi lebih ramai. Lebih banyak pula anak yang harus ibu sayangi. Mereka
tumbuh baik seperti keinginan kami. Setelah sekian waktu mereka mencari
impian yang inginkan, semua akhirnya sudah terjawab saat ini. Kami bahkan
tak pernah tahu pilihan yang akan mereka jalani saat itu. Namun, yang kami
ketahui, Merapik saat ini seperti sebuah pucuk tanaman yang tubuhnya
berkembang dan tumbuh tinggi seperti aku. Ya, Merapik mengikuti jejakku
di dunia olahraga. Hal itu juga terjadi pada Melater yang saat ini menjadi
partner kerja Mesek. Tubuhnya ikut berkembang dan tumbuh menjadi
lebih gemuk, mirip seperti Mepri dahulu.
6