Page 60 - E MODUL IPS Kelompok 2
P. 60
kuburnya. Dialah yang telah menaklukkan Sumatra dan
menjadikannya sebagai negeri Islam, semoga Allah
membalas kebaikannya kepada Muslimin dengan sebaik-
baik balasan..."
Sepak terjang pemimpin dan pahlawan Islam ini,
dengan demikian, telah terdengar sampai jauh ke Asia
Daratan dan telah terekam dengan baik dalam salah satu karya sejarah
terpenting dalam abad ke-10 Hijriah (ke-16 Masehi).
Keluhuran dan keberanian Sultan 'Ali Mughayat Syah juga dicatat pada
nisan makamnya yang berada di kompleks pemakaman Kesultanan Aceh
Darussalam, Baitur Rijal, di Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Kota
Banda Aceh.
Dalam catatan atau inskripsi yang berasal dari abad ke-10 Hijriah (ke-16
Masehi) itu, ia juga disebut sebagai Al-Ghaziy fil Barri wal Bahri (yang
berperang/penakluk di darat dan di laut, dan Allah memenangkannya). Sebuah
catatan yang dengan terang menggambarkan kekuatan militer armada laut
Aceh Darussalam pada masa Sultan 'Ali Mughayat Syah.
5. Raden Samudra
Suriansyah adalah seorang mualaf, sebelum memeluk
agama Islam, ia bernama Samudra. Samudra adalah
seorang pangeran, tepatnya cucu dari Maharaja
Sukarama, raja keempat Kerajaan Hindu Nagara Daha.
Sultan Suriansyah telah membuka era baru di
Kerajaan Banjar dengan masuk dan berkembangnya agama Islam. Kerajaan
Banjar yang dimaksud di sini adalah kerajaan pasca masuknya agama Islam.
Sementara era Negara Dipa dan Daha merupakan era tersendiri yang melatar
belakangi kemunculan Kerajaan Banjar. Diperkirakan, Sultan Suriansyah
meninggal dunia sekitar tahun 1550 M.
59