Page 3 - Jangka Sorong
P. 3

Pembacaan skala utama= 10 cm (angka 10 persis bersebrangan dengan angka nol pada skala vernier
               disebelah kanannya).

               Pembacaan skala vernier/ skala nonius= 0,02 cm (garis kedua setelah nol pada skala vernier tepat
               lurus dengan garis diatasnya).


               Jadi, hasil pengukuran pada gambar di atas = 10 cm + 0,02 cm = 10,02 cm

               Atau 100,2 mm.

               Contoh Soal 2




























               Suatu baut panjangnya diukur dengan menggunakan jangka sorong dengan skala utama centimeter
               seperti yang dapat dilihat pada gambar diatas. Tentukan hasil perhitungan akhir dari pengukuran
               diatas dalam satuan milimeter.

               Solusi:

               Pembacaan skala utama= 1,1 cm atau 11 mm (terdapat satu garis setelah angka 1 pada skala utama
               yang persis bersebrangan dengan angka nol pada skala vernier disebelah kanannya).

               Pembacaan skala vernier/ skala nonius= jika dilihat dengan seksama, garis pada skala vernier yang
               tepat lurus dengan garis diatasnyamerupakan garis antara 6 dan 7. Jadi, skala vernier yang terukur
               adalah 0,65 mm.

               Didapat, hasil pengukuran panjang baut adalah 11 mm + 0,65 mm = 11,65 mm

               Atau 1,165 cm.


               Jangka Sorong Analog dan Digital

               Jangka sorong diatas merupakan jenis alat pengukuran konvensional pada umumnya atau biasa
               disebut jangka sorong manual (karena hasil pengukurannya harus dihitung sendiri secara manual).
               Selain jenis seperti diatas, terdapat dua jenis lainnya, yaitu jangka sorong analog dan digital. Kedua
               jenis ini tidak memerlukan perhitungan manual seperti jangka sorong manual karena hasil
   1   2   3   4