Page 7 - Kisah-korupsi-kita-halaman-1-24
P. 7
PENGANTAR
encegahan korupsi melalui edukasi atau pendidikan kepada
masyarakat telah menjadi perhatian utama KPK. Itu sebabnya
Pmelalui Deputi Pencegahan dan Direktorat Pendidikan dan
Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas), KPK mendirikan Anti-Corruption
Learning Center (ACLC) yang salah satu tugasnya adalah menyiapkan
tenaga-tenaga penyuluh antikorupsi. Bahkan, hal ini diwujudkan secara
serius dengan disusunnya SKKNI (standar kompetensi kerja nasional
Indonesia) untuk penyuluh antikorupsi yang telah disahkan dalam
Kepmenaker No. 303 Tahun 2016.
Mengikuti perkembangan yang ada, KPK menyadari bahwa pendidikan
antikorupsi kepada masyarakat harus disampaikan secara aktif sekaligus
kreatif, khususnya kepada generasi muda. Untuk itu, upaya penyiapan
pemelajaran antikorupsi, salah satunya melalui penyediaan bahan ajar
yang bermutu juga dilakukan dengan saksama oleh KPK. Bahan ajar
yang bermutu itu di antaranya modul dan buku-buku yang disusun serta
diterbitkan oleh KPK.
Pimpinan KPK menyambut baik terbitnya buku Kasus Korupsi Kita:
Analisis Kasus-Kasus Besar dalam Kajian Interdisipliner sebagai modul
pendidikan antikorupsi yang ditujukan untuk mahasiswa, berisikan kajian
terhadap kasus-kasus besar korupsi yang disusun secara tematik. Selain
itu, buku ini menjadi lebih berbobot dengan adanya kajian interdisipliner
yang melibatkan para pakar di bidangnya.
Melalui buku ini diharapkan mahasiswa sebagai agen perubahan akan
mengetahui bagaimana modus para pelaku tindak pidana korupsi dan
bagaimana kasus-kasus korupsi itu dapat terungkap. KPK juga memandang
kajian atau studi kasus terhadap kasus-kasus korupsi besar yang pernah
terjadi dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap anatomi
korupsi sehingga menjadi bekal untuk mengampanyekan gerakan
antikorupsi, baik di lingkungan terdekat maupun lingkungan yang lebih
luas.
Semoga buku ini dapat menambah khazanah pembelajaran antikorupsi
serta memberikan manfaat positif bagi mahasiswa atau para pembaca
secara umum. Tujuannya agar pembaca dapat memahami kejahatan
dan dampak buruk dari sebuah tindak pidana korupsi sehingga mampu
vii