Page 21 - MPG kelas X KD 3.5 Part ke-2_Neat
P. 21

20



                           3) Metode Episentral

                              Episentral adalah jarak antara sumber gempa atau episentrum dan stasiun

                              pengamat gempa. Untuk menentukan posisi sumber gempa dengan metode ini,
                              diperlukan data waktu kejadian gempa minimal dari tiga stasiun pengamatan.

                              Contoh :

                              Dalam satu kejadian gempa, tercatat waktu getaran gelombang primer

                              dansekunder dari tiga stasiun pengamat A, B dan C sebagai berikut ini.

                              Stasiun A : gelombang P pertama pukul 12:07.10 WIB gelombang S pertama pukul 12:09.25 WIB

                              Stasiun B : gelombang P pertama pukul 12:15.07 WIB gelombang S pertama pukul 12:18.37 WIB

                              Stasiun C : gelombang P pertama pukul 12:30.10 WIB gelombang S pertama pukul 12:33.10 WIB

                              Dari data tersebut, dapat dihitung dan menentukan posisi episentrum atau sumber

                              gempa dengan langkah-langkah pengerjaan sebagai berikut.

                              a) Menentukan jarak episentral dari masing-masing stasiun pengamat, (karena 1’

                                 = 60”, 15” = 15/60 = 0,25’), artinya episentral dari stasiun pengamat A

                                 berjarak 250 km. (karena1’ = 60”, 30” = 30/60 = 0,5’), artinya episentral dari
                                 stasiun pengamat B berjarak 2.500 km. Episentral dari stasiun C= 3.000 km.


                              b) Membuat lingkaran-lingkaran pada peta dengan titik pusat lingkaran setiap
                                 lokasi stasiun pengamat, yaitu A, B dan C. Panjang jari-jari lingkaran sama

                                 dengan jarak episentralnya dan disesuaikan dengan skala peta. Misalnya skala
                                 peta adalah 1:100.000.000, artinya jarak 1 cm pada peta sebanding dengan

                                 1.000 km di permukaan Bumi. Maka jari-jari lingkaran A = 2,5 cm B = 25 cm
                                 dan C = 30 cm.


                              c) Titik pertemuan ketiga lingkaran merupakan lokasi episentrum kejadian
                                 gempa tersebut.


                           4) Metode Homoseista

                               Homoseista adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat di

                               permukaan Bumi yang mencatat getaran gempa yang pertama pada waktu yang
                               sama. Misalnya, seismograf yang terdapat di stasiun D, E, dan F mencatat

                               getaran gempa pada pukul 20:35.15 WIB. Pada peta ketiga stasiun tersebut

                               terletak pada satu garis homoseista. Untuk menentukan lokasi episentrum,
                               buatlah garis DE, dan EF kemudian tariklah sumbu dari kedua garis tersebut.
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25