Page 6 - MPG kelas X KD 3.5 Part ke-2_Neat
P. 6
5
mendatar mengakibatkan lipatan-lipatan muka Bumi (jalur pegunungan lipatan),
retakan bahkan pematahan lapisan-lapisan litosfer sehingga terbentuk sesar.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa, Secara umum proses endogen dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu, tektonisme, vulkanisme, dan Seisme (gempa bumi).
Ketiga tenaga tersebut sebenarnya merupakan rangkaian proses alamiah yang saling
berhubungan satu sama lain, yang dapat dijelaskan oleh salah satu teori dinamika Bumi
yang dikenal dengan Teori Tektonik Lempeng (Plate Tectonic Theory).
1. Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan perubahan letak
(dislokasi) atau perubahan bentuk (deformasi) kulit bumi. Sebagaimana kita ketahui
bahwa permukaan bumi terbentuk dari lapisan batuan yang disebut kulit bumi atau
litosfer. Kulit bumi mempunyai ketebalan relatif sangat tipis, sehingga mudah
pecah-pecah menjadi potongan-potongan kulit bumi yang tak beraturan yang disebut
lempeng tektonik. Lempeng-lempeng tektonik ini terus bergerak, baik secara
horizontal maupun vertikal karena pengaruh arus konveksi dari lapisan di bawahnya
(astenosfer).
Berdasarkan luas dan waktu terjadinya, gerakan tektonisme dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.
a) Gerak Epirogenetik.
Gerak epirogenitik adalah gerak atau pergeseran lapisan kerak bumi yang relatif
lambat dan berlangsung dalam waktu yang lama, serta meliputi daerah yang luas.
Contoh: penenggelaman benua Gondwana menjadi Sesar Hindia.
Gerak epirogenitik dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
1) Epirogenitik positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga kelihatannya
permukaan air laut yang naik. Contoh: Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian
timur (Kepulauan Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai ke pulau Banda).
2) Epirogenitik negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga kelihatannya
permukaan air yang turun. Contoh: naiknya Pulau Buton dan Pulau Timor.