Page 11 - LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
P. 11
Stem Cell Mengobati Diabetes Tak Lagi
Terintimidasi "Kadar Gula"
Diabetes adalah penyakit
metabolisme tubuh, dimana
glukosa darah lebih tinggi dari
nilai standar untuk waktu yang
lama. Diabetes sering disebut
dengan "pembunuh tak nyata",
gejalanya tidak mencolok,
sehingga mudah terabaikan.
Gejala khas dari diabetes adalah
"3 banyak 1 sedikit" ---- makan banyak, minum banyak, urine banyak, dan berat badan
turun. Seiring dengan semakin lamanya gejala tesebut muncul, diabetes dapat
menyebabkan kerusakan kronis pada jaringan dan organ serta gangguan fungsional,
seperti kerusakan mata, ginjal, saraf, pembuluh darah, jantung dan organ-organ lainnya.
Kaki diabetik merupakan salah satu komplikasi yang paling sering muncul akibat
diabetes karena perubahan vaskular neurologis, menyebabkan pembusukan bernanah
yang membutuhkan amputasi untuk menyelamatkan nyawa
KEUNGGULAN TERAPI STEM CELL PADA KASUS DIABETES
Terapi Stem Cell Menggunakan kemampuan stem sel yang dapat memperbaharui diri
tanpa batas untuk meningkatkan jumlah sel β pankreas, memperbaiki sel-sel islet yang
mengalami penuaan atau mati, kemudian menurunkan kadar glukosa darah dan
mengobati diabetes dari akarnya.
KELEBIHAN TERAPI STEM CELL UNTUK DIABETES
1. Mengobati Diabetes Dari Akarnya. Metode Stem Cell dapat meningkatkan jumlah sel β pankreas,
mencegah penurunan fungsi sel β dan secara maksimal menyelamatkan dan memulikan fungsi
sel islet. Mengobati diabetes dari akarnya, secara efektif mencegah munculnya
komplikasi serius, seperti kaki diabetik.
2. Aman dan Terpercaya. Terapi Stem Cell sebelumnya wajib melalui berbagai tes yang ketat,
seperti tes anti- resistensi, penginduksian secara terarah, kemampuannya menjaga kestabilan dan
serangkaian tes keamanan, dengan tujuan untuk menjamin keamanan dan kesterilan stem sel,
serta tanpa efek samping.
3. Proses Pengobatan Hanya 3 Minggu. Pada kasus diabetes, pasien hanya butuh menjalani rawat
inap di rumah sakit sekitar 3 minggu. Selama proses berlangsung akan dilakukan pengontrolan
kadar kekentalan glukosa pasien, mengurangi jumlah penggunaan insulin secara bertahap,
sehingga pasien dapat terlepas dari jeratan diabetes