Page 29 - MODUL USAHA MIKRO
P. 29
1. Penemuan Ide Usaha. Ide usaha muncul dari pemikan kreatif, ide muncul apabila
kita memiliki pengetahuan dan pengalaman. Ide muncul dari mimpi-mimpi atau
khayalan. Setelah ide dan khayalan-khayalan muncul gagasan dan angan-angan. Ide
tersebut kemudian dirumuskan misalnya kemungkinan-kemungkinan bisnis yang
paling memberikan peluang untuk dilakukan dan menguntungkan dalam jangka
waktu yang Panjang.
2. Formulasi tujuan. Tahap ini adalah perumusan visi dan misi bisnis, seperti visi
bisnis dan misi bisnis yang hendak diemban setelah bisnis tersebut diidentifikasi:
misalnya untuk menciptakan barang dan jasa yang sangat diperlukan masyarakat
sepanjang waktu.
3. Analisis. Tahap analisis yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk membuat
suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Tahapan
tersebut ada beberapa aspek yang harus dicermati; a) aspek pasar, mencakup produk
yang akan dipasarkan, dan peluang perminataan, dan penawaran, harga dan pasar
sasaran. b) aspek Teknik produksi, meliputi lokasi, Gedung bangunan, peralatan,
bahan baku, tenaga kerja, dan metode produksi. c) aspek pengelolaan, meliputi
organisasi, aspek pengelolaan, kepemilikan, tenaga kerja, dan lingkungan. d) aspek
keuangan, meliputi sumber dana dan penggunaannya, proyeksi biaya, pendapatan,
dan keuntungan.
4. Keputusan. Tahap pengambilan keputusan apakah usaha bisnis tersebut layak
dilaksanakan atau tidak. Karena menyangkit keperluan investasi yang mengandung
risiko.
Perencanaan usaha yang disusun sangat tergantung dari jenis usaha yang akan
dilakukan. Sebaiknya rencana usaha disusun secara sederhana dan mudah untuk
dipahami. Secara umum rencana usaha terdiri dari enam komponen yaitu:
a) Ringkasan atau rangkuman usaha. Berisi gambaran singkat mengenai jenis
usaha serta profit singkat usaha yang akan dilakukan, identitas usaha serta
kepemilikan.
b) Analisis pasar. Berisi tentang sasaran atau target pasar penjualan produk usaha,
gambaran konsumen potensial, segmen pasar, pesaing dan pesaing potensial
Modul Usaha Mikro Halaman 27