Page 28 - Desain Buku Digital 4_Neat
P. 28
B. Karakteristik Bunyi
1. Tinggi rendah dan kuat lemah bunyi
Pada orang dewasa, suara perempuan akan lebih tinggi dibandingkan
suara laki-laki. Pita suara laki-laki yang bentuknya lebih panjang dan berat,
mengakibatkan laki-laki memiliki nada dasar sebesar 125 Hz, sedangkan
perempuan memiliki nada dasar satu oktaf (dua kali lipat) lebih tinggi, yaitu
sekitar 250 Hz. Tinggi rendahnya nada ini ditentukan frekuensi bunyi
tersebut. Semakin besar frekuensi bunyi, akan semakin tinggi nadanya.
Amplitudo adalah simpangan maksimum dari suatu gelombang yang akan
mempengaruhi kuat lemahnya bunyi. Semakin besar energy yang
dipancarkan oleh suatu sumber getar, semakin kuat bunyi yang didengar.
Jadi, kuat dan lemahnya suatu bunyi bergantung pada besar kecilnya
amplitudo gelombang. Pada saat bermain gitar frekuensi senar yang
bergetar bergantung pada hal-hal berikut.
a. Panjang senar, semakin panjang senar, semakin rendah frekuensi yang
dihasilkan.
b. Tegangan senar, semakin besar tegangan senar, semakin tinggi
frekuensi yang dihasilkan.
c. Luas penampang senar, semakin kecil penampang senar, semakin tinggi
frekuensi yang dihasilkan.
2. Nada dan Desah
a. Nada adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang teratur atau jumlah
getaran pada setiap detiknya sama. Contoh nada dalam kehidupan
sehari-hari yakni bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat musik seperti
gitar, piano, seruling, dan harmonika.
b. Desah adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang tidak teratur.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan desah yakni
bunyi ombak, bunyi hujan, bunyi angin, dan bunyi keramaian di pasar.
Beberapa deret nada yang berlaku standar adalah sebagai berikut.
Deret nada C d e f G a b c
Baca Do re mi fa Sol la si do
Frekuensi 264 297 330 352 396 440 495 528
Perbandingan 24 27 30 32 36 40 45 48
21