Page 5 - Materi PPKn Kelas X
P. 5
Koleksi Pringgodigdo menyebutkan beberapa nama yang berpidato pada 29 Mei
1945, yaitu: Margono, Sosrodiningrat, Soemitro, Wiranatakoesoema, Woerjaningrat,
Soerjo, Soesanto, Soedirman, Dasaad, Rooseno, dan Aris. Sementara itu, pada 30
Mei 1945, ada sembilan tokoh yang berpidato pada sidang BPUPK, yaitu: M. Hatta,
H. Agoes Salim, Samsoedin, Wongsonagoro, Soerachman, Soewandi, A. Rachim,
Soekiman, dan Soetardjo. Adapun pada sidang BPUPK tanggal 31 Mei 1945, ada empat
belas tokoh yang menyampaikan pidato, yaitu: Soepomo, Abdul Kadir, Hendromartono,
Mohammad Yamin, Sanoesi, Liem Koen Hian, Moenandar, Dahler, Soekarno, Ki
Bagoes Hadikoesoemo, Koesoema Atmaja, Oei Tjong Hauw, Parada Harahap, dan
Boentaran. Sementara pada tanggal 1 Juni, anggota BPUPK yang menyampaikan pidato
di antaranya Baswedan, Mudzakkir, Otto Iskandardinata, dan Soekarno.
Sekurang-kurangnya terdapat tiga pokok bahasan dalam sidang BPUPK
berkenaan dengan dasar negara, yaitu: 1), apakah Indonesia akan dijadikan sebagai
negara kesatuan atau negara federal (bondstaat) atau negara perserikatan (statenbond),
2), masalah hubungan agama dan negara, dan 3), apakah negara akan menjadi
republik atau kerajaan.
Selain mendiskusi-
kanz secara lisan (pida-
to), para anggota BPUPK
juga diminta memberikan
usulan secara tertulis un-
tuk kemudian diserahkan
ke sekretariat atau Kantor
Tata Usaha. Untuk me-
nampung berbagai usulan
pemikiran para pendiri
bangsa, dibentuklah pa-
nitia kecil yang berjumlah
delapan orang. Gambar 1.1 Suasana sidang BPUPK,
Jakarta, 29 Mei 1945
Sumber: ANRI, BPUPK 2
Sidang Kedua Hiroshima
Sidang kedua membahas Hiroshima dibom menjadikan Jepang
tentang Rancangan semakin terdesak, para pendiri bangsa
Undang-Undang Dasar semakin mendesak kemerdekaan,
sehingga PPKI dibentuk
10-
JUNI 1945 JULI 1945 06 AGUSTUS 1945
17
Bagian 1 | Pancasila 11