Page 9 - Materi PPKn Kelas X
P. 9

Selain itu, Mohammad Yamin disebutkan membuat konsep tertulis tentang
                     Indonesia merdeka, yang isinya berbeda dengan isi pidatonya. Dalam konsep
                     tertulisnya, Mohammad Yamin menuliskan lima poin bagi Indonesia merdeka, yaitu:


                     a.  Ketuhanan Yang Maha Esa;
                     b.  Kebangsaan persatuan Indonesia;
                     c.  Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab;
                     d.  Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
                         perwakilan;
                     e.  Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


                     Soepomo


                         “Maka teranglah Tuan-tuan yang terhormat, bahwa jika kita hendak mendirikan negara In-
                         donesia yang sesuai dengan keistimewaan sifat corak masyarakat Indonesia, maka negara kita
                         harus berdasar atas aliran pikiran (staatsidee) negara yang integralistik, negara yang bersatu
                         dengan seluruh rakyatnya, yang mengatasi seluruh golongan-golongannya dalam lapangan
                         apa pun.”

                         Demikian salah satu cuplikan pidato Soepomo dalam sidang pertama BPUPK
                     pada 31 Mei 1945. Ia merupakan tokoh penting dalam merumuskan dasar negara.
                         Pada 31 Mei 1945, Soepomo juga menyampaikan pidato di BPUPK. Soepomo
                     berbicara mengenai struktur sosial bangsa Indonesia yang ditopang oleh semangat
                     persatuan hidup, semangat kekeluargaan, keseimbangan lahir batin masyarakat, yang
                     senantiasa bermusyawarah dengan rakyatnya demi menyelenggarakan keinsyafan ke-
                     adilan rakyat. Nugroho Notosutanto menafsirkan bahwa Soepomo menyampaikan
                     lima dasar bagi negara merdeka, yaitu: (1) Persatuan, (2) Kekeluargaan, (3) Keseim-
                     bangan lahir dan batin, (4) Musyawarah, (5) Keadilan rakyat.
                         Dalam pidato ini, Soepomo juga menyebutkan mengenai aliran pikiran (staatsidee)
                     Indonesia nantinya, yaitu negara yang integralistik. Dalam konteks hubungan agama
                     dan negara, Soepomo memiliki pandangan yang sama dengan pidato pemikiran
                     Mohammad Hatta pada 30 Mei 1945, yaitu pemisahan agama dan negara. Urusan
                     keagamaan harus dipisahkan dengan urusan kenegaraan.
                         Mari kita baca beberapa pokok pikiran yang disampaikan Soepomo pada sidang
                     BPUPK tanggal 31 Mei 1945, yang dimuat dalam Naskah Persiapan karya Mohammad
                     Yamin.
                         Tentang sjarat mutlak lain-lainnja, pertama tentang daerah, saja mufakat dengan pendapat
                         jang mengatakan: "Pada dasarnja Indonesia, jang harus meliputi batas Hindia-Belanda”. Akan
                         tetapi djikalau misalnja daerah Indonesia lain, umpamanja negeri Malaka, Borneo Utara hen-
                         dak ingin djuga masuk lingkungan Indonesia, hal itu kami tidak keberatan. Sudah tentu itu
                         bukan kita sadja jang akan menentukan, akan tetapi djuga pihak saudara-saudara jang ada di
                         Malaka dan Borneo Utara.







                                                                              Bagian 1 | Pancasila    15
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14