Page 2 - SKH Palangka Post Edisi 05 Juni 2020
P. 2

OPINI








                JUMAT, 5 JUNI 2020                                                                                                                                                                     2


                                                                           Normalitas Pancasila
                              EDITORIAL


                            Rindu Salat


                             Berjamaah                                                                                Penulis: Yudi Latif Cendekiawan

                                                                          SETELAH mengarungi                                                                                     gotong-royong (ketuhanan yang
                                                                                                                                                                                 berkebudayaan, yang lapang
                    PEMERINTAH memutuskan membuka kembali rumah         disrupsi pandemi korona                                                                                  dan toleran); bukan ketuhanan
                  ibadah. Keputusan itu berlaku terhitung 1 Juni 2020. Pembu-  yang melelahkan, banyak                                                                           yang  saling  menyerang  dan
                  kaan kembali rumah ibadah, memungkinkan untuk melak-                                                                                                           mengucilkan.
                  sanakan salat berjamaah. Tradisi yang sudah jarang dilak-  orang mulai mewacanakan                                                                              Prinsip internasionalismenya
                  sanakan di masjid atau musala selama pandemi coronavirus   kehidupan kenormalan baru                                                                           harus berjiwa gotong-royong
                  disease 2019 (covid-19).                             (new normal). Akan tetapi,                                                                                (yang berperikemanusian dan
                    Keputusan kembali membuat rumah ibadah, seiring dengan                                                                                                       berperikeadilan); bukan inter-
                  pemberlakuan tatanan hidup normal. Masyarakat kembali    bagaimana gambaran                                                                                    nasionalisme yang menjajah dan
                  menjalani kehidupan normal dengan tetap memperhatikan   kehidupan kenormalan                                                                                   eksploitatif. Prinsip kebangsaan-
                  protokol kesehatan. Artinya masyarakat kembali bekerja,   baru yang diimpikan                                                                                  nya harus berjiwa gotong-royong
                  menjalin hubungan sosial, termasuk salat berjamaah dengan   itu tak sepenuhnya                                                                                 (mampu mengembangkan per-
                  memperhatikan protokol kesehatan.                                                                                                                              satuan dari aneka perbedaan,
                    Salat berjamaah di masjid, memang dilarang sejak pandemi.   terang. Istilah ‘normal’                                                                         Bhineka Tunggal Ika); bukan
                  Artinya masyarakat hanya diizinkan salat berjamaah di rumah   sesungguhnya berasal dari                                                                        kebangsaan yang meniadakan
                  bersama keluarga inti. Selama masa pelarangan, salat Jumat   kata dasar ‘norm’ (norma).                                                                        perbedaan atau menolak per-
                  ikut berimbas. Salat yang biasanya dipadati umat muslim                                                                                                        satuan. Prinsip demokrasinya
                  dilaksanakan di masjid. Itu akibat larangan mengumpulkan   Situasi normal artinya                                                                              harus berjiwa gotong-royong
                  banyak orang dengan jarak berdekatan.                 menggambarkan kondisi                                                                                    (mengembangkan musyawarah
                    Salat berjemaah bisa dilaksanakan dengan syarat, pengurus   kelaziman keteraturan.                                                                           mufakat); bukan demokrasi yang
                  rumah ibadah menyiapkan petugas untuk melakukan dan                           ILUSTRASI - New Normal                                                  Foto: Pixabay.com  didikte suara mayoritas (dikta-
                  mengawasi penerapan protokol kesehatan di area rumah iba-                                                                                                      tor mayoritas) atau minoritas
                  dah. Melakukan pembersihan dan disinfeksi secara berkala di   ASALAHNY A ,    kekuatan tembus-menembus.   setujuan”) dalam menghadirkan   memenuhi dasar ontologisnya   elite penguasa pemodal (tirani
                  setiap area rumah ibadah.                                  kelaziman keteraturan   Virus korona bisa mengger-  kemaslahatan- kebahagiaan ber-  dalam kerangka kemaslahatan   minoritas).
                    Membatasi jumlah pintu/jalur keluar masuk rumah ibadah  M itu bisa terperangkap   ayangi segala agama dengan   sama (al-masalahah al-ammah,   publik.          Prinsip kesejahteraannya
                  untuk memudahkan penerapan dan pengawasan protokol   ke dalam normalitas yang keliru   segala klaim kebenaran, semua   bonum commune) dalam suatu    Kehendak untuk mewujud-  harus berjiwa gotong-royong
                  kesehatan. Menyediakan fasilitas cuci tangan/sabun/cairan   (a false sense of normalcy). Mis-  ras tanpa diskriminasi, segala ja-  masyarakat bangsa yang maje-  kan kemaslahatan-kebahagiaan   (mengembangkan partisipasi
                  antiseptic di pintu masuk dan pintu keluar rumah ibadah.  alnya, dalam rutinitas hidup bisa   batan tanpa hak istimewa, segala   muk. Dengan demkian, seluruh   hidup bersama juga tecermin   dan emansipasi di bidang eko-
                    Menyediakan alat pengecekan suhu tubuh di pintu masuk   jadi masyarakat cenderung mem-  adidaya tanpa hak veto. Dengan   sila Pancasila berikut turunan   pada tiga prinsip dasar Pan-  nomi dengan semangat kekelu-
                  bagi seluruh pengguna rumah ibadah. Jika ditemukan peng-  benarkan yang biasa ketimbang   kesadaran baru yang tumbuh   visinya diarahkan untuk ke-  casila (sosio-nasionalisme, sosio-  argaan); bukan visi kesejahteraan
                  guna rumah ibadah dengan suhu lebih dari 37,5 derajat Celcius,   membiasakan yang benar; atau   bersama wabah,  impian  new   maslahatan-kebahagiaan hidup   demokrasi, dan sosio-religius),   yang berbasis individualisme-
                  maka mereka tidak diperkenankan memasuki area rumah   selama pelayanan bisa dipersulit,   normal itu harus dipahami bukan   bersama (common good).   yang pada analisis terakhir ter-  kapitalisme; bukan pula yang
                  ibadah. Menerapkan pembatasan jarak dengan memberikan   mengapa harus dipermudah;   sekadar menemukan keteraturan   Untuk itu, pertama-tama, per-  kristalisasi dalam semangat   mengekang kebebasan individu
                  tanda khusus di lantai maupun kursi dengan minimal jarak   selama masih bisa membeli,   (rutinitas) baru, melainkan juga   satuan nasional harus diper-  gotong-royong (semangat welas   seperti dalam sistem etatisme.
                  satu meter.                                        mengapa harus memproduksi   suatu normalitas baru yang benar   juangkan dengan menghadirkan   asih untuk kerja sama, tolong-  Peringatan Hari Lahir Pancasila
                    Melakukan pengaturan jumlah jemaah/pengguna rumah   sendiri; selama bisa membeli   (a true sense of normalcy).  negara yang melindungi segenap   menolong, saling menhormati).   di masa pandemi memberi kes-
                  ibadah yang berkumpul dalam waktu bersamaan. Mempers-  produk asing, mengapa harus   Dalam kehidupan publik-  bangsa Indonesia dan seluruh   Semua sila Pancasila dipersatu-  adaran lebih mendalam penting-
                  ingkat waktu pelaksanaan ibadah tanpa mengurangi ketentuan   membeli produk dalam negeri.   kenegaraan, keteraturan yang   tumpah darah Indonesia. Demi   kan semangat cinta kasih.   nya menyongsong kedatangan
                  kesempurnaan beribadah. Memasang imbauan penerapan   Yang lebih dalam lagi, sebe-  benar itu harus didasarkan pada   persatuan nasional itu, negara   Semangat cinta kasih untuk   normalitas baru sebagai mo-
                  protokol kesehatan di area rumah ibadah pada tempat-tempat   lum korona melanda, banyak   norma yang benar. Dalam kaitan   hendak mewujudkan keadilan   bekerja sama, tolong-menolong,   mentum penciptaan keteraturan
                  yang mudah terlihat.                               orang memandang dirinya seb-  ini, Pancasila lazim disebut seb-  sosial bagi seluruh rakyat Indo-  dan saling menghormati, itu-  yang benar, bahwa di ujung tero-
                    Membuat surat pernyataan kesiapan dalam menerapkan   agai pusat segala sehingga bisa   agai grundnorm (norma dasar)   nesia. Demi keadilan sosial itu,   lah yang dalam kata kerjanya   wongan gelap pandemi korona
                  protokol kesehatan yang telah ditentukan. Memberlakukan   menghalalkan segala cara demi   yang menjadi sumber dari segala   negara harus berdasar atas ke-  disebut Bung Karno dengan   kita bisa memasuki jalan terang
                  penerapan protokol kesehatan secara khusus bagi jamaah tamu   memenuhi  kepentingan  diri   sumber hukum negara. Dengan   daulatan rakyat dalam permusy-  istilah “gotong-royong”. Di atas   welas-asih dalam kehidupan ber-
                  yang datang dari luar lingkungan rumah ibadah.     yang dapat merusak tatanan   kata lain, memasuki normalitas   awaratan perwakilan. Semuanya   landasan cinta kasih, semua sila   sama. Dengan kekuatan gotong-
                    Bagi masyarakat yang beribadah di rumah ibadah, dalam   kebersamaan. Disrupsi korona   baru yang benar menghendaki   itu menuntut fundamen etis,   Pancasila hendak dikembangkan   royong yang dilandasi semangat
                  kondisi sehat. Meyakini rumah ibadah yang digunakan telah   mendekonstruksi kelaziman   pelaziman nilai-nilai normatif   semangat ketuhanan menurut   dengan semangat gotong-roy-  saling mencintai, segala warna
                  memiliki surat keterangan aman covid-19 dari pihak yang   normalitas keliru seperti itu.   Pancasila sebagai bintang penun-  dasar kemanusiaan yang adil   ong. Maknanya adalah: prinsip   menyatu, rasa bersambung,
                  berwenang. Menggunakan masker wajah sejak keluar rumah   Ternyata, semua diri ter-  tun dalam kehidupan berbangsa   dan beradab. Semua prasyarat   ketuhanannya harus berjiwa   rezeki berbagi.(*)
                  dan selama berada di area rumah ibadah. Menjaga kebersihan   hubung dengan sesuatu yang   dan bernegara.   ini terkandung dalam empat
                  tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun   lebih besar, lebih luas, dan lebih   Struktur makna terdalam dari   pokok pikiran Pembukaan UUD
                  atau cairan antiseptik.                            tinggi. Di bawah wabah korona,   keberadaan Pancasila sebagai   1945. Singkat kata, kelima sila
                    Menghindari kontak fi sik, seperti bersalaman maupun berpe-  semua diri tular-menular; semua   norma  dasar  negara  ialah  ke-  Pancasila saling tali-temali yang
                  lukan. Menjaga jarak antar jamaan minimal satu meter. Meng-  bangsa papar-memapar; semua   hendak mencari titik temu (“per-  secara integral diharapkan dapat
                  hindari berdiam lama di rumah ibadah atau berkumpul di area
                  rumah ibadah, selain untuk kepentingan ibadah yang wajib.
                    Melarang beribadah di rumah ibadah bagi anak-anak dan   Dokter Agen Pertahanan di
                  warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit dan orang den-
                  gan sakit bawaan yang berisiko tinggi terhadap covid-19. Ikut
                  peduli terhadap penerapan pelaksanaan protokol kesehatan di
                  rumah ibadah sesuai dengan ketentuan.                  Masa Pandemi Covid-19 (1)
                    Keputusan membuka kembali rumah ibadah, tentu disambut
                  gembira masyarakat. Apalagi masyarakat sudah sangat merin-
                  dukan suasana salat berjamaah. Kemudian salat Jumat menjadi                PENULIS: MOH ADIB KHUMAIDI
                  salah satu ibadah yang paling dirindukan umat Islam. Tidak
                  heran, masyarakat mengucapkan syukur atas diizinkannya                   Ketua Terpilih/Wakil Ketua Umum PB IDI
                  kembali salat berjamaah, meski dengan protokol kesehatan.*
                                                                          ROFESI dokter di Indo-  buat posisi sosial dokter nasional   Perkembangan kesehatan glob-
                                                                          nesia mempunyai andil   telah terkikis bersamaan dengan   al yang mulai tahun 1900-an men-
                                                                     P yang sangat besar dalam   program dan institusi kesehatan   jadi tantangan baru kesehatan
                    P
                    PALANGKA     POSTALANGKA     POST                pembentukan Negara Kesatuan   nasional sehingga menjadi “dok-  internasional. Mulai dari HIV/
                                                                                                ter lokal”.
                                                                                                                           AIDS, SARS, fl u burung, ebola,
                                                                     Republik Indonesia. Sejarah telah
                                                                     membuktikan bahwa metafora   Melemahnya sistem  surveil-  fl u babi, cacar monyet dan saat
                                                                     kebangkitan nasional Indonesia   lance yang berimplikasi muncul-  ini yang lagi menjadi perhatian
                     Alamat : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya  berasal dari saat pendirian Boedi   nya penyakit-penyakit menular,   serius terkait dengan SARS-Cov-2
                          Penerbit : PT Media Palangka Pambelum      Oetomo yang digagas oleh para   disparitas penyediaan kesehatan   (covid-19). Penekanan lebih pada
                            Terbit Pertama : 15 November 2001        dokter pada saat itu.      baik tenaga medis dan tenaga   biosekuriti dan upaya untuk
                                                                       Nasionalisme para dokter di
                        SK Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor C-     Indonesia tidaklah perlu dira-  kesehatan maupun ketersedian   mencegah penyebaran penyakit
                                                                                                                           menular,  bukan  pada  inisiatif
                                                                                                sarana prasarana dan infrastruk-
                          15977HT/01.01 tanggal 24 Desember 2001     gukan lagi sampai saat ini. Ilmu   tur kesehatan, belum adanya   horizontal melalui program jang-
                                                                     kedokteran terus mengilhami   sinkronisasi/keterpaduan antara   ka panjang untuk memperkuat
                   Dewan Redaksi : Ediya Moralia, M Harris Sadikin, Pariyanto  para dokter di Indonesia senan-  sistem pelayanan kesehatan den-  layanan kesehatan nasional,
                    Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : M Harris Sadikin  tiasa kritis untuk “menyehatkan   gan sistem pendidikan kedok-  pelayanan kesehatan primer,
                                                                     dan membangun”
                                                                                                                           pendidikan kesehatan masyara-
                                                                                                teran mengakibatkan timbulnya
                           Pemimpin Perusahaan : Revy Apriani          Bidang kedokteran  menga-  beberapa permasalahan dalam   kat atau keterlibatan masyarakat
                                   Ombudsman : -                     jarkan  metode, cara  berpikir   dunia pendidikan kedokteran di   lokal dalam upaya penyusunan
                                                                     ilmiah  dan  metaphor-metafor   Indonesia.            inisiatif kesehatan.(Bersambung)
                             Redaktur Pelaksana : Agustinus Djatta   biologis dan fi siologis baru untuk
                              Redaktur : M Jaini, Rickover Lantera   mengevaluasi kondisi bangsa
                              Seventin Guspatmi, Rangga Andika       saat ini dan masa mendatang.
                       Assisten Redaktur : Adik Sigit Permana, Bella Rhomadani  Para dokter di Indonesia mem-
                                                                     punyai posisi yang ideal dan
                      Reporter Palangka Raya : Wahyudi Hendra, M Habibi, Ferry   strategis untuk dapat melakukan
                      Santoso, Arianata, Dewi Kencana Wati, M Riduan Noor, Agus   diagnosis “tubuh sosial” bangsa,
                           Priyono, Ghorby, M Anshari, Adventino Budi.  kemudian meresepkan intervensi
                                                                     terapetik apa yang tepat un-
                              Koresponden, Nanga Bulik : Heriyadi    tuknya dan menegaskan hal-hal
                                  Sukamara : Fahriansyah             yang dapat menghambat proses
                              Sampit : Sumiati, Na  ri, Prasgiantoro  alamiah evolusi sosial.
                       Kuala Pembuang : Untung Wahyudi, Fredy Mansyur Huda  Pengalaman sehari-hari para
                                 Kasongan : Khairul Saleh            dokter mulai saat menjadi pela-
                                 Kuala Kurun : Anthoneal             jar kedokteran juga mengilhami
                                  Pulang Pisau : Asprianta           perkembangan pemahaman dan
                                 Muara Teweh : Agus Sidik            kesadaran berpolitik pada era
                                   Puruk Cahu : Trisno               tahun 1900-an. Selama masa pen-
                                    Buntok : Sintha                  didikan para pelajar kedokteran
                                   Tamiang Layang : -                mudah merasa peka terhadap
                           Kuala Kapuas : Bhakti Lapro Giadi, Sri Hayati  isu-isu budaya, sosial, ekonomi
                                    Pangkalan Bun : -                dan politik karena mereka secara
                                                                     berkala  berhubungan  dengan
                              Manager Produksi : Junaidi E  endi     masyarakat luas (dikutip dari
                    Operator Cetak : Ari Hartanto, Yunus Y Ikat, Kodrat P Aji, Tunes,   buku “Merawat Bangsa” karya
                      Pra Cetak : Agung Priantoko, Ridwan Ismail, Gabriella Ois   Hans Pols).
                                 Meysiana, Dean Valentino.             Pada era pasca kemerdekaan
                                                                     saat ini, kondisinya tentulah
                        Koordinator Sales & Marketing : Windraty Embang  berubah, perjalanan masa dari
                       Marketing Iklan Jakarta : Maya, Rahmad (08514680512)  era penjajahan, kemerdekaan
                               Account Executive : Meilisa Bela      sampai saat ini membuat akti-
                              Bagian Umum : Sigit Yadie Cahyo        vitas para dokter lebih terfokus
                                     HRD : Milna                     pada pragmatisme profesi. Mim-
                                  Sta   IT : Joko Hariyadi           pi para dokter nasionalis yang
                                                                     digagas Boedi Oetomo telah
                      Agen : Palangka Raya : Fathir Agency (0536-322203), Anang   meredup.
                     Sukri Agency (081329051738), Kumala Agency (082156411182)   Peran Dokter Dipengaruhi
                           Pangkalan Bun : Agency Ijai (08125092246  Arus Perubahan Politik dan
                           Pagatan : Agency Syahrian (082153037502).  Kebijakan
                                                                       Saat ini surutnya peran dokter
                           Percetakan : PT Media Palangka Pambelum   di Indonesia juga dipengaruhi
                       Alamat : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya  arus perubahan-perubahan poli-
                             (Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)  tik dan kebijakan. Era desentral-
                                                                     isasi pemerintah daerah mem-
   1   2   3   4   5   6   7