Page 6 - contoh tugas
P. 6
2. Logam
Zaman Logam di Indonesia Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman
Logam disebut juga zaman Perunggu. Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman Logam berjumlah lebih sedikit
dan bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada zaman sejarah. Antara
zaman Neolitikum dan zaman Logam telah berkembang kebudayaan Megalitikum, yaitu kebudayaan yang
menggunakan media batu-batu besar sebagai alatnya. Bahkan puncak kebudayaan Megalitikum justru pada zaman
Logam. Perkembangan zaman Logam di Indonesia berbeda dengan di Eropa. Karena zaman Logam di Eropa
mengalami tiga fase atau bagian, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu dan zaman besi. Di Indonesia khususnya
dan Asia Tenggara umumnya, tidak mengalami zaman Tembaga tetapi langsung memasuki zaman Perunggu dan
Besi secara bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah alat-alat dari Perunggu sehingga zaman Logam
disebut juga dengan zaman Perunggu.
2.1 Tembaga
Para sejarawan bersepakat untuk tidak mencantumkan Zaman logam tembaga di Indonesia karena memang sampai
detik ini belum ditemukan adanya bukti yang mendukung pernyataan kalau zaman tersebut pernah ada di Asia
Tenggara, khususnya Indonesia. Bukti yang dimaksudkan disini diantaranya yakni seperti alat-alat atau benda yang
digunakan untuk berburu maupun mendukung kelangsungan hidup lainnya pada saat itu.
Untuk alat peninggalan dari zaman logam tembaga ini jelas saja akan sulit bahkan tidak ada pada museum di
Indonesia. Mungkin ada beberapa yang menunjukkan bukti kehidupan di jaman logam tembaga itu, akan tetapi
bukan barangnya melainkan cuman tampilan dokumentasi alias hasil rekaman yang sudah didapatkan sebelumnya.
Mulai dari dokumentasi proses penggaliannya, singkat cerita tentang penemuan tersebut, hingga foto-foto dari barang
tembaga peninggalan tersebut ketika sudah berada di museum yang telah ditempatinya sekarang ini.
Beda halnya dengan beberapa museum wilayah Eropa terutama di Serbia, pecinta sejarah akan mendapati barang
tersebut secara langsung terpampang di sana. Walaupun demikian, jelas saja kalau pengunjung tidak diperkenankan
untuk menyentuh-nyentuh barang tersebut, dikarenakan bisa saja merusak keaslian dari barang bersejarah tersebut
ketika banyak orang yang menyentuhnya secara sembarangan.
2.2 Perunggu
Zaman Perunggu Pada zaman perunggu atau yang disebut kebudayaan Dongson-Tonkin China, yang menjadi pusat
kebudayaan ini. Manusia purba dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3:10 sehingga
diperoleh logam yang lebih keras. Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain: Kapak Corong atau Kapak
Perunggu: termasuk golongan alat perkakas, ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar,
dan Irian. Nekara Perunggu (moko): sejenis dandang yang digunakan sebagai maskawin, ditemukan di Sumatera,
Jawa-Bali, Sumbawa, Roti, Selayar dan Leti. Bejana Perunggu ditemukan di Madura dan Sumatera. Arca Perunggu
ditemukan di Bangkinang (Riau), Lumajang (Jawa Timur) dan Bogor (Jawa Barat).
6