Page 8 - C:\Users\Acer\Documents\Flip PDF Corporate Edition\Rancangan E-lkpd - Copy\
P. 8
+
-
Kita ketahui bahwa mol dapat kita cari dengan cara mengkalikan [H ] atau [OH ] dengan
Volume, maka persamaan diatas dapat kita tuliskan sebagai berikut.
-
+
[H ]. V a = [OH ]. V b
kita ingat bahwa :
+
-
[H ] = a. Ma dan [OH ] = b. Mb
Dimana : a = valensi asam b = valensi basa
Ma = molar asam M b = molar basa
Titik akhir titrasi dapat kita ketahui dengan bantuan indikator asam basa, titrasi dapat kita
hentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna atau sering disebut dengan titik
akhir titrasi. Dalam melakukan titrasi pemilihan indikator yang tepat sangat diperlukan untuk
meminimalisir kesalahan pengamatan. Indikator asam basa yang umum digunakan dapat dilihat
pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Indikator Asam Basa
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 pH
Metil Kuning 2,5 Merah Kuning
2,0 - 3,0
Metil Jingga 3,7 Merah Kuning
3,1 – 4,4
Bromoresol Hijau 4,6 Kuning Biru
3,8 - 5,4
Metil Merah 5,3 Merah Kuning
4,2 – 6,3
Bromtimol Biru 6,8 Kuning Biru
6,0 – 7,6
Lakmus 7,0 Merah Biru
6,0 – 8,0
Fenolftalein 8,8 Tidak berwarna Merah muda
8,0 – 9,6
Alizarin Kuning 11,0 Tidak berwarna Violet
10,1 - 12
Rentang pH pada saat titik ekivalen dapat dilihat dari kurva titrasi, bentuk kurva titrasi asam
basa dipengaruhi oleh jenis asam dan basa yang digunakan. Disini kita akan belajar tentang titrasi
asam kuat dan basa kuat, titrasi asam lemah dan basa kuat, serta titrasi asam kuat dan basa
lemah.
Kurva titrasi dapat digambarkan dengan menghubungkan volume titran yang ditambahkan dengan
perubahan pH campuran.
Masih ingatkah kalian dengan rumus
mencari pH pada materi hidrolisis garam
dan larutan penyangga ? Silakan
perhatikan contoh soal berikut ini !
8