Page 16 - E-MODUL ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE
P. 16

Gaya dapat menyebabkan berubahnya bentuk suatu benda. Semua benda, baik

                  yang wujudnya padat, cair , ataupun gas mengalami perubahan bentuk dan ukurannya
                  apabila  benda  tersebut  diberi  suatu  gaya.  Benda  padat  yang  keras  sekalipun  jika

                  dipengaruhi oleh gaya yang cukup besar akan berubah bentuknya. Ada beberapa benda
                  yang akan kembali kebentuk semula setelah gaya yang diberikan dihilangkan, tetapi ada

                  juga  yang  berubah  menjadi  bentuk  yang  baru.  Perubahan  bentuk  benda  yang  terjadi
                  yaitu: perubahan panjang, luas atau volume. Benda mengalami perubahan bentuk jika

                  diberi dua gaya yang besarnya sama dan arahnya berlawanan.

                         Ketika  anda  tidur  atau  duduk  di  atas  spring  bed,  kasur  akan  tertekan  dan
                  mengempis  atau  memendek  dari  ukuran  semulanya.  Kemudian  ketika  anda  meranjak

                  dari atasnya, kasur kembali ke keadaan awalnya. Mengapa hal tersebut terjadi? Spring

                  bed  pada  umumnya  memanfaatkan  prinsip  elastisitas  pegas.  Akan  tetapi  bagaimana
                  pegas dapat mempengaruhi keempukan spring bed ?

                         Selain  itu,  ketika  anda  mengendarai
                  sepeda  motor  atau  mobil  kemudian  melewati

                  polisi  tidur  atau  jalan  berlubang,  kendraan
                  anda  akan  berguncang  karena  pengaruh

                  ketinggian polisi tidur dan kedalaman luabang.

                  Setelah  berkuncang  beberapa  saat  kemudian                   Gambar 5
                                                                  Sumber: http://encrypted.tbn0.gstatic.com/
                  kendraan  akan  melaju  dengan  nyaman

                  kembali. Mengapa peristiwa tersebut terjadi?
                         Pada mobil, terdapat juga pegas pada setir kemudi. Untuk menghindari benturan

                  antara  pengemudi  dengan  gagang  setir,  maka  pada  kolom  setir  diberi  pegas.
                  Berdasarkan Hukum 1 Newton (Hukum Inersia), ketika tabrakan terjadi pengemudi dan

                  penumpang  cenderung  untuk  terus  bergerak  lurus.  Nah,  ketika  pengemudi  bergerak

                  maju,  kolom  setir  tertekan  sehingga  pegas  memendek  dan  bergeser  miring.  Dengan
                  demikian, benturan antara dada pengemudi dan setir dapat dihindari.

                         Setiap kendraan umumnya  menggunakan sistem pegas elastisitas yang bertujuan

                  memperkecil efek  goncangan pada kendraan  atau dikenal  sebagai  shockbreaker, lihat
                  Gambar 5. Peredam kejut akan menyerap stiap guncangan dan mengubah menjadi










                            E-Modul Elastisitas dan Hukum Hooke Untuk SMA/MA Kelas XI
                                                                                                                2
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21