Page 20 - E-MODUL ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE
P. 20
Garis lurus OA menunjukkan F akan sebanding dengan pertambahan panjang
pegas (ΔL). Ketika gaya F diperbesar lagi sampai melampaui titik A, ternyata garis pada
grafik sudah tidak lurus lagi. Hal ini menandakan, batas linearitas pegas sudah
terlampaui, namun pegas masih bisa kembali ke bentuk semula. Oleh karena itu, daerah
yang dibatasi oleh titik O sampai B disebut daerah elastis.
Apabila gaya F semakin diperbesar hingga melewati titik B, batas elastisitas
sudah terlampaui. Akibatnya, setelah gaya F dihilangkan, pegas tidak bisa kembali ke
bentuk semula (pegas akan bersifat plastis). Gaya F terus diperbesar sampai titik
C, pegas akan patah.
Itulah mengapa tidak menutup kemungkinan benda yang bersifat elastis dapat
menjadi plastis atau bahkan hancur. Balik lagi ke seberapa besar gaya yang diberikan
pada benda tersebut. Gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda akan sebanding
dengan besaran yang disebut dengan tegangan. Sementara itu, hasil perubahan bentuk
benda akibat tegangan disebut regangan yang berupa pertambahan panjang dari benda
tersebut.
a. Tegangan (Stress)
Tegangan menyatakan perbandingan antara gaya dengan luasan yang mendapat
gaya, bila dinyatakan dalam persamaan ditulis sebagai :
= . . . . . . . . (1)
Dengan :
σ = tegangan (N/m2)
F = Gaya (Newton) dan
A = Luas bidang yang dikenai gaya (m2)
Menurut persamaan tersebut, nilai tegangan akan semakin besar apabila :
1. Gaya besar
2. Luasan kecil
3. Gaya besar dan luasan kecil.
E-Modul Elastisitas dan Hukum Hooke Untuk SMA/MA Kelas XI
6