Page 5 - PERTEMUAN 7B
P. 5
BAB IV
DIALOG DAN KERJA SAMA
ANTAR UMAT BERAGAMA
MATERI PERTEMUAN 7 B
1. Mengenal Kekhasan Agama Budha
a. Sidharta Gautama, Pendiri Agama Buddha
Agama Buddha adalah sebuah agama dan filsafat yang berasal dari anak benua India dan meliputi
beragam tradisi kepercayaan, dan praktik yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran yang
dikaitkan dengan Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang Buddha (berarti
“yang telah sadar” dalam bahasa Sanskerta dan Pali). Sang Buddha hidup dan mengajar di bagian
timur anak benua India dalam beberapa waktu antara abad ke-6 sampai ke-4 SM. Beliau dikenal oleh
para umat Buddha sebagai seorang guru yang telah sadar atau tercerahkan yang membagikan
wawasan-Nya untuk membantu makhluk hidup mengakhiri ketidaktahuan/kebodohan (avidyā),
kehausan/napsu rendah (taṇhā), dan penderitaan (dukkha), dengan menyadari sebab musabab
saling bergantungan dan sunyatam dan mencapai Nirvana (Pali: Nibbana).
Agama Budha berasal dari Gautama Sidharta Cakyamuni (554-478 SM). Seorang pangeran yang
dibesarkan dan dididik dalam lingkungan agama Hindu. Pertemuannya dengan kenyataan hidup yang
penuh kepahitan yang begitu bertolak belakang dengan kemewahan kehidupan istana yang
dinikmatinya,mendorong dia untuk meninggalkan semua kemewahan tersebut untuk bertapa di hutan
di bawah sebuah pohon yang kemudian diberi nama pohon Bodhi. Berkat pemusatancipta dan
pemikiran, akhirnya dia memperoleh pencerahan,penerangan(bodhi). Dia mengkotbahkan jalan baru
tersebut guna memperoleh kebebasan dari lingkaran hukum KARMASAMSARA(lingkaran reinkarnasi
yang ditentukan oleh perbuatan atau karma masing-masing orang selama hidupnya).
b. Kitab Suci Agama Buddha
Setiap aliran Buddha berpegang kepada Tripitaka sebagai rujukan utama karena di dalamnya
tercatat sabda dan ajaran sang hyang Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat
dan mengklasifikasikan ajarannya dalam 3 buku yaitu Sutta Piṭaka (kotbahkotbah Sang Buddha),
Vinaya Piṭaka (peraturan atau tata tertib para bhikkhu) dan Abhidhamma Piṭaka (ajaran hukum
metafisika dan
psikologi).
c. Inti Ajaran Agama Buddha
Inti ajaran Buddha mengenai hidup manusia tercantum dalam Catur Arya Satya, yang berarti Empat
Kasunyatan atau Kebenaran Mulia, yaitu:
1) Dukha-Satya: hidup dalam segala bentuk adalah penderitaan.
2) Samudaya-Satya: penderitaan disebabkan karena manusia memiliki keinginan dan nafsu.
3) Nirodha-Satya: penderitaan itu dapat dilenyapkan (moksha) dan orang mencapai nirvana
(kebahagiaan) dengan membuang segala keinginan dan nafsu.
4) Marga-Satya: jalan untuk mencapai pelenyapan penderitaan sehingga dapat masuk ke dalam
Nirvana adalah Delapan Jalan Utama (asta-arya-marga), yaitu keyakinan yang benar; pikiran
yang benar; perkataan yang benar; perbuatan yang benar; kehidupan yang benar; daya
upaya yang benar; perhatian yang benar; dan semedi yang benar.
5

