Page 11 - E-MODUL PRAKTIKUM KELEMBAGAAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
P. 11
a) Masyarakat nelayan, merupakan kumpulan dari beberapa orang yang
melakukan pekerjaan dalam penangkapan ikan/binatang air/tanaman yang
tinggal disekitar wilayah perairan/pesisir.
b) Masyarakat pengumpul dan pengolah hasil tangkapan ikan, merupakan
masyarakat yang melaksanakan kegiatan untuk mengumpulkan ikan/hasil
tangkapan ikan dari nelayan, serta melakukan pengolahan terhadap hasil
tangkapan dari masyarakat nelayan tersebut.
2. MASYARAKAT PERIKANAN SEBAGAI SUATU SISTEM SOSIAL
Sistem sosial merupakan seperangkat unit yang saling terkait yang terlibat
dalam pemecahan masalah bersama untuk mencapai tujuan bersama (Rogers,
1983). Seperangkat unit dari sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal,
organisasi serta sub sistem. Di dalam sistem sosial terkandung hubungan antar
sejumlah orang, yang mana hubungan tersebut dapat saling mempengaruhi satu
sama lain dan relatif konstan, serta hubungan tersebut dapat berlangsung terus –
menerus. Sistem sosial juga dapat mempengaruhi perilaku manusia, sehingga
dalam suatu sistem sosial tercakup nilai-nilai dan norma-norma yang merupakan
aturan perilaku anggota masyarakat.
Masyarakat perikanan yang hidup, tumbuh dan berkembang diwilayah perairan
memiliki integrasi sosial yang baik, nilai, dan norma yang tertanam cukup kuat
selama melangsungkan usaha perikanan. Sikap kerja sama atau gotong royong
yang sangat besar, sebagai suatu konsekuensi dari sifat pekerjaan yang harus
saling tolong menolong dalam melaksanakan usaha perikanan terutama dalam
penangkapan ikan. Kuatnya solidaritas yang dimiliki oleh masyarakat nelayan
menjadi salah satu peluang bagi pembuat kebijakan untuk memberdayakan
masyarakat perikanan, akan tetapi juga dapat menjadi suatu tantangan atau
ancaman apabila aspirasi mereka terhadap sesuatu hal diabaikan.
Pola perilaku antar masyarakat perikanan dalam menjalankan usaha perikanan
memiliki perbedaan berdasarkan wilayah mereka masing. Misalnya terjadi pada
nelayan suku laut di Indragiri Hilir yang mengenal konsep “Perbani” yaitu suatu
kondisi air laut pada saat surut atau pasang tanggung, saat air laut berwarna merah
dan tenang. Pada kondisi demikian diyakini sebagai kondisi banyak ikan, sehingga
Modul Praktikum Kelembagaan dan Perikanan/ 3