Page 8 - E-MODUL PRAKTIKUM KELEMBAGAAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
P. 8

PENDAHULUAN


                         Sektor perikanan dan kelautan di Indonesia  memiliki potensi yang sangat
                  besar  untuk  dikembangkan.  Saat  ini  Indonesia  telah  dapat  menghasilkan  ikan

                  sebanyak  16  juta  ton  ikan  per  tahun.  Namun  kenyataannya  bahawa  sektor

                  perikanan dan kelautan sebagian besar di bangun dan dilaksanakan oleh nelayan
                  dengan  skala  usaha  yang  relatif  kecil.  Skala  Usaha  yang  relatif  kecil  dapat

                  menghambat  nelayan  untuk  meningkatkan  pendapatan  disebabkan  oleh
                  produktivitas  yang  rendah.  Pembangunan  perikanan  dan  kelautan  di  Indonesia

                  saat  ini  lebih  ditekankan  kepada  upaya  yang  berlandaskan  kepada  agrobisnis
                  perikanan.  Pengembangan  agrobisnis  perikanan  tidak  terlepas  dari  peran

                  kelembagaan  perikanan  dan  kelautan.  Kelembagaan  perikanan  dan  kelautan

                  merupakan  nilai,  norma  dan  aturan  yang  terdapat  pada  suatu  intsitusi/lembaga
                  yang  ada  dimasyarakat  perikanan.  Berdasarkan  Undang-undang  No  16.  Tahun

                  2006  tentang  Sistem  Penyuluhan  Pertanian,  Perikanan,  dan  Kehutanan
                  mendefinisikan       kelembagaan        merupakan        suatu      lembaga       yang

                  ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk pelaku utama.

                         Kelembagaan  perikanan  dan  kelautan  merupakan  pola  hubungan  dan
                  tatanan  antara  anggota  masyarakat  perikanan  yang  melekat,  diwadahi  dalam

                  suatu organisasi yang ditentukan oleh faktor-faktor pembatas dan pengikat berupa
                  norma,  kode  etik  atau  aturan  formal  dan  non-formal  untuk  bekerjasama  demi

                  tercapainya  tujuan  yang  diinginkan.  Kelembagaan  perikanan  dan  kelautan  bagi

                  pelaku utama perikanan tumbuh dan berkembang berdasarkan unsur tertentu : 1)
                  adanya kepentingan yang sama, 2) adanya keakraban dan saling percaya antar

                  anggota masyarakat akibat dari saling mengenal, 3) memilik motivasi untuk maju,
                  4) serta adanya rasa tanggung jawab.

                         Kelembagaan pelaku utama dapat terbentuk karena adanya kesadaran dan
                  keinginan dari masyarakat perikanan untuk berubah dalam melaksanakan usaha

                  perikanan.  Salah  satu  bentuk  kelembagaan  pelaku  utama  perikanan  adalah

                  Kelompok  Usaha  Bersama  (KUB)  Nelayan.  Berdasarkan  Data  BPS  Jumlah
                  Kelompok  Usaha  Bersama  nelayan  sebanyak  2.401  pada  tahun  2015.

                  Keberadaan  KUB    membantu  masyarakat  perikanan  memilki  kekuatan  dalam
                  melaksanakan usaha perikanan, serta dapat mencari pemecahan permasalahan

                  secara  bersama  dengan  anggota  kelompok  Usaha  Bersama  Nelayan.



                  Modul Praktikum Kelembagaan dan Perikanan/ v
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13