Page 19 - E-MODUL KIMIA

Tata nama senyawa anorganik
Sistematika penamaan senyawa kimia mengikuti aturan IUPAC (The International Union of
Pure and Applied Chemistry) merupakan sistem penamaan yang sudah disepakati secara
internasional oleh para ahli kimia. Penamaan senyawa dibedakan menjadi 2 yaitu penamaan
senyawa biner dan senyawa poliatomik.
1. Tata nama senyawa biner logam dengan nonlogam

a. Senyawa biner logam dan nonlogam adalah senyawa yang terbentuk oleh dua buah
unsur. Penamaan unsur logam (alkali tanah, alkali, aluminium) yang memiliki
bilangan oksidasi 1 maka dengan menuliskan nama logam didepan lebih dulu,
kemudian nama nonlogam diikuti dengan akhiran ida.
Logam + nonlogam + ida

Contoh :

NaBr =Natrium bromida

Na2O =Natrium oksida

K2O =Kalium oksida

MgBr2 =Magnesium bromida
CaS =Kalsium

b. Senyawa biner logam dengan nonlogam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu
(logam golongan transisi), penamaannya dengan menuliskan nama logam terlebih
dahulu kemudian menuliskan bilangan oksidasi dengan angka romawi dalam tanda

kurung setelah itu nama nonlogam dan diakhiri dengan akhiran ida.

Logam + (bilangan oksidasi logam) + nonlogam + ida

Contoh :

CuCl = Tembaga (I) klorida

SnO = Timah (I) oksida
CuCl2 = Tembaga (II) klorida

SnO2 = Timah (II) oksida

E-modul kimia Reaksi Redoks 12