Page 18 - majalah
P. 18
semangat itu pun hadir. Berjalan menuruni selama dua pertemuan, tetap saja susah bagi
setiap lorong kampus yang berbukit dengan orang setua saya untuk menyerapnya kecuali
rasa lega saya lakukan tiap pagi. Naik turun pada salam-salam harian saja. Kuliner harian
bus kampus demi menerima materi dari di dormitory, tempat saya dan teman-teman
narasumber di kampus lain pun dengan tinggal di kampus, disuguhkan dengan
santai saya ikuti. Tinggal dua kendala yang kekhasan bumbu China. Menu pagi, siang,
sulit saya atasi, yaitu bahasa Mandarin dan dan malam yang hampir mirip rasa dan
kuliner China yang adaptasinya terlalu lambat aromanya itu sempat mematikan selera
bagi saya. makan saya. Telur rebus, bakpao, dan sup
Hampir semua materi disampaikan oleh harus jadi santapan harian saya kecuali hari
narasumber dengan bahasa China kemudian Sabtu dan Minggu. Akhir pekan tidak ada
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh kegiatan di kampus. Pada hari itulah kami
tim translater. Meskipun saya sempat dapat menikmati kuliner Arab di kantin
mendapat bekal pengantar bahasa China muslim bersama para mahasiswa di kampus.
Kunjungan ke sekolah mitra CUMT
Dua fokus utama yang harus saya serap dari
pelatihan singkat tersebut adalah implementasi
tentang HOTS (Higher Order Thingking Skills)
dan STEAM (Since Technology Engineering and
Mathematics). Keduanya merupakan dua
pendekatan pembelajaran yang sedang
digalakkan di Indonesia menyongsong
pembelajaran abad ke-21 dan revolusi industri
4.0. Beberapa sekolah di luar negeri termasuk
di China sudah lama menerapkan kedua
pendekatan tersebut dalam pembelajarannya.
Pendekatan STEAM untuk pembelajaran di sekolah-sekolah di Jiangsu lebih kental saya lihat
mengingat beberapa perguruan tinggi vokasional menancapkan kukunya dalam-dalam di provinsi
ini. Visi mereka tentang teknologi mampu menjadikan China cukup berdaulat di bidang industri.
Mereka bersemboyan barang apa pun yang dibuat oleh negara lain harus mampu mereka
imitasikan kemudian dikembangkan menjadi lebih baik dari negara lain. Visi ini harus didukung
dengan sekolah vokasional yang eksis dan
perguruan tinggi vokasional yang modern.
Saya dan tim yang berada di CUMT berkesempatan
mengunjungi beberapa sekolah binaan kampus
CUMT untuk menerima persentasi tentang seluk
beluk sekolah dan mengobservasi lingkungan
sekolah dengan berbagai fasilitas yang dimilikinya.
Secara fisik keunggulan sekolah di China adalah
luasan wilayah sekolah yang ideal. Dengan luas
sekolah yang memadai itu membuat siswa memiliki
dinamika fisik untuk membuat mereka sosok yang lincah, gesit, dan secara fisik sehat. Lapangan