Page 2 - Warta Jemaat 26 Desember 2021
P. 2

KOLOM PEMBINAAN 26 DESEMBER 2021

       …… Lanjutan
                       Kehidupan Orang Israel Alkitabiah

          Pada Tugu Hitam dari Salmaneser III, Yehu dan para pelayannya mengenakan
       pinggiran,  jubah  yang  panjangnya  semata  kaki  dengan  lengan  pendek,  yang
       dikencangkan dengan ikat pinggang. Di luar jubah panjang ini masih ada mantel
       berpinggiran  dengan  jumbai-jumbai  di  ujungnya.  Pada  Relief  Lakhis  dari
       Sanherib,  para  pemimpin  Yehuda  dilukiskan  dalam  dua  jenis  pakaian  yang
       berbeda.  Yang  satu  mengenakan  baju  tak  berlengan,  dengan  sebuah  jumbai
       berpinggiran  yang  tergantung  di  antara  dua  kaki;  yang  lainnya  mengenakan
       pakaian yang dikenakan orang Yehuda ketika sedang menghadap raja Asyur, yaitu
       jubah  berlengan  pendek  yang  mencapai  mata  kaki,  tanpa  sabuk.  Ketika  para
       tawanan  Yehuda  kemudian  hari  bekerja  untuk  membangun  istana  Sanherib  di
       Niniwe, mereka digambarkan mengenakan pakaian pendek dengan jumbai-jumbai
       berpinggiran, dikencangkan dengan sabuk.
          Sebagai  sebuah  tanda  perasaan  khususnya  terhadap  Yusuf,  Yakub,  ayahnya,
       menghadiahinya dengan “jubah berwarna-warni” (berdasarkan rujukan tradisional
       pada  Septuaginta).  Arti  dari  istilah  Ibrani  kuttōnet  passîm,  yang  sekarang  ini
       diterjemahkan  dengan  “jubah  panjang  berlengan”  (“jubah  yang  maha  indah”,
       menurut  TB-LAI-Kej.  37:3),  tidaklah  pasti.  Satu-satunya  penggunaan  lain  atas
       istilah kuttônet passîm muncul di dalam kisah pemerkosaan Tamar oleh Amnon,
       di mana Tamar digambarkan sedang memakai “jubah panjang berlengan” (“baju
       kurung  yang  maha  indah”,  menurut  TB-LAI-2  Sam.  13:18).  Mungkin  “jubah
       panjang berlengan panjang” merupakan upaya terjemahan terbaik untuk  kĕtōnet
       passîm.  Jubah  Yusuf  yang  mahal,  yang  membuatnya  berbeda  dari  teman
       sepermainannya,  adalah  salah  satu  contoh  terbaik  dari  fungsi  pakaian  yang
       diketahui di dalam kisah-kisah Alkitab.
          khǎgôrȃ adalah kain panjang yang terbuat dari wol atau lenan, yang dililitkan
       di sekitar pinggan di luar jubah, sama dengan angkin atau selendang. Lipatannya
       dapat  diselipi  senjata  atau  benda-benda  lain;  sebagai  missal,  “Adapun  Yoab
       mengenakan  pakaian  perang  (middô)  dan  di  luarnya  ada  ikat  pinggan  (khǎgôr)
       dengan pedang besarung terpaut pada pinggangnya” (2 Sam. 20: 8). Seperti yang
       telah  dicatat,  untuk  membebaskan  kaki  ketika  sedang  bekerja  atau  dalam
       perjalanan,  kuttōnet  kadang-kadang  diselipkan  pada  khǎgôrȃ.  Istilah  tersebut
       pertama  kalinya  muncul  di  dalam  kisah  Penciptaan,  ketika  Adam  dan  Hawa
       “menyematkan daun pohon ara dan membuat cawat (khǎgôrōt)” (Kej. 3:7).
                                                                .......Bersambung

       1 | Warta Jemaat GKI Beringin
   1   2   3   4   5   6   7