Page 3 - 20 Feb 2018_Neat
P. 3
Edisi, 20 Pebruari 2018
Malang, Memo X Puti Temui
CALON wakil Gubernur JawaTimur, Puti Guntur
Soekarno temui ratusan buruh salah satu pabrik rokok
harus melindungi. Jangan sampai sumberdaya manusia Buruh Rokok
dibilangan kota Kepanjen Kabupaten Malang, Senin
(19/2/2018). Cucu Bung Karno itu melihat keuletan ker-
ja kaum hawa untuk memperkuat ekonomi keluarga.
“Industri rokok ini heritage ya. Pemerintah Indonesia
Salah satunya, terkait anak-anak buruh pabrik yang tidak di Kepanjen
untuk rokok kretek yang sangat banyak kemudian diganti
mesin-mesin industri yang besar,” tegas Puti dihadapan
ribuan buruh rokok ini.
Dia juga menjaring sejumlah aspirasi para buruh.
bisa melanjutkan sekolah. “Aspirasi yang kita terima bersifat
perempuan, ada juga yang bicara sekolah. Dimana anak n Industri Rokok di Indonesia Harus Dilindungi
para buruh ini hanya lulus SMP, gak bisa melanjutkan
ke SMA. Disini kemudian saya sampaikan ada program
dari saya dan Gus Ipul untuk program pendidikan yakni
dil-dilan. Kita menggratiskan akses biaya sekolah untuk
SMA dan SMK nantinya,” bebernya. Dia juga berharap hak
buruh bisa dimaksimalkan. “Alhamdulilah profesi buruh
di Gudang Baru ini untuk hak kesehatan sudah berjalan
baik. Salah satunya buruh juga mendapatkan hak untuk
cuti hamil, lalu juga ada libur tiap minggunya. Agar para
buruh terlindungi kesehatanya, waktu melinting rokok
dan mereping plastik supaya diperhatikan,” terangnya.
Di Pakis, pasangan Cagub Saifullah Yusuf nomor urut 2,
bertemu dengan pekerja perempuan di sentra kerajinan
batik tradisional dan konveksi bordir Istana Bordir. Diker-
ubuti puluhan pengrajin, yang mengajak foto bersama,
Puti mencoba ikut membordir dan membatik.“Luar biasa!
Ibu-ibu yang hebat. Karya kreatifnya bagus. Mereka ikut
menyangga pertumbuhan industri kreatif. Gus Ipul dan
saya ingin, kita perkuat jejaring ke industri fesyen nasional
dan internasional,” ujar Puti.
Ia terlihat antusias mendalami kerajinan bordir
dan batik, yang dipandu pekerja dan manajer perusahaan.
Puti punya hobi memakai busana karya desainer-desainer
muda kreatif. “Saya kira industri tradisional semacam ini,
banyak jumlahnya di Jawa Timur,” kata Puti.Ia melihat
Malang Raya, yang mencakup kota, kabupaten dan Kota
Batu, merupakan kawasan yang sektor ekonomi kreat-
ifnya tumbuh dengan baik. Puti menceritakan pernah
membeli busana karya desainer Surabaya, yang dipadu
kreasi bordir dari perajin asal Malang dan Pasuruan. Dan
karya itu dipuji pelaku fesyen nasional.
“Menyambungkan dan memperkuat koneksitas
itulah yang menjadi peluang ekonomi kreatif kita ke depan.
Saya berharap, dari Jawa Timur makin banyak melahir-
kan desainer kreatif,” kata Puti. Dari situ ia memahami
keterhubungan industri rumahan dengan industri kreatif
bahkan yang berkelas nasional sekalipun. Ia terinspirasi
untuk memperkuat ekonomi keluarga, yang tiang pung-
gungnya adalah para perempuan pengrajin.“Kita scale up
industri fesyen skala kecil ke menengah, lalu jadi besar.
Bangun sentra-sentra penunjang. Ada bordir, batik, dan
sebagainya. Kita koneksikan dengan kampus dan pu-
sat-pusat desain. Pasti produknya semakin kompetitif,”
jelas dosen tamu Kokushikan University, Jepang, tersebut.
Di tempat usaha milik Suningsingih itu, Puti
disambut ramah para pekerja. “Merakyat, juga muda
dan cantik. Mau belajar,” kata Suci, karyawan usaha itu.
Pekerja Suwarsih melihat Puti sebagai tokoh perempuan
yang sopan dan ramah. “Orangnya tidak malu bertanya,
belajar. Tadi kami sempat mengajari bagaimana membo- KAMPANYE : Puti bersama buruh pabrik rokok. (sur)
rdir dan membatik,” kata dia. (sur/jun)
Memo X.com 2
online