Page 5 - E-Book Brahmavihara
P. 5
SD N 10 PASAR GUNUNG [E-BOOK BRAHMAVIHARA]
anaknya yang tunggal, sekalipun mengorbankan kehidupannya, seharusnya seseorang yang
memelihara cinta kasih yang tidak terbatas itu kepada semua makhluk “. Nasihat Buddha tersebut
adalah perasaan cinta kasih yang tidak didasarkan pada nafsu seorang ibu terhadap anaknya,
melainkan keinginan yang murni untuk membahagiakan anaknya. Sifat yang baik dan mulia adalah
corak yang khas dari metta.
Cara melatih metta adalah:
Pertama kali metta harus dilatih terhadap dirinya sendiri. Ketika melatih metta pikiran harus tenang,
positif, bahagia. Setelah itu ia harus merenungkan agar hidup tenang, terbebas dari penderitaan,
kesakitan, kegelisahan, ketakutan, dan seterusnya dengan pikiran tidak melekat dengan apa yang
kita pikirkan. Hal ini harus dilatih sesering mungkin agar mendapatkan hasil yang maksimal. Sang
Buddha bersabda : “ Ditengah-tengah orang yang membenci, hendaklah seseorang hidup bebas dari
kebencian”. Sasaran utama mengembangkan metta adalah terhadap semua makhluk.
2. Karuna (Belas Kasih)
Karuna (belas kasih) yang dirumuskan sebagai sesuatu yang dapat menggetarkan hati ke
arah rasa kasihan bila mengetahui orang lain sedang menderita, atau kehendak untuk meringankan
penderitaan orang lain. Dalam Jataka diceritakan, dimana Sutasoma sebagai seorang
Bodhisatva telah mengorbankan dirinya demi menolong seekor macan betina kelaparan yang ingin
memakan anak-anaknya sendiri yang masih kecil-kecil guna menghilangkan laparnya. Bodhisatva
Sutasoma mencegah niat macan itu, dan sebagai gantinya ia memberikan tubuhnya sendiri untuk
dimakan.
Sesungguhnya, unsur kasih sayanglah yang mendorong seseorang menolong orang lain
dengan ketulusan hati. Orang yang memiliki kasih sayang yang murni tidak hidup untuk dirinya
sendiri, melainkan untuk semua makhluk. Orang-orang yang pantas kita beri belas kasihan tidak
CREATE BY SITI PARSIYAH, S. Pd. B
5