Page 18 - Sistem Skeletal
P. 18
PROSES PEMBENTUKAN
TULANG (OSIFIKASI)
Rangka terbentuk mengikuti suatu proses yang disebut osifikasi. Proses osifikasi pada masa
embrio berawal dari tulang rawan (kartilago). Pada masa embrio, tulang rawan mengandung
banyak osteoblas, terutama pada bagian tengah epifi sise dan diafi sise serta pada jaringan
ikat pembungkus tulang rawan (perikondrium). Dengan masuknya pembuluh darah ke dalam
perikondrium, akan merangsang perikondrium untuk berkembang menjadi osteoblas.
Pembentukan osteosit (sel tulang) oleh osteoblas ini berlangsung dari bagian dalam tulang
hingga luar tulang atau bisa dikatakan secara konsentris.
Tiap-tiap osteosit akan tersusun melingkar di dalam tulang sehingga membentuk sistem
Havers. Di tengah sistem Havers terdapat saluran Havers yang mengandung banyak
pembuluh darah dan saraf. Osteosit yang terbentuk, akan menyekresikan protein sehingga
membentuk matriks tulang. Dengan penambahan kalsium dan fosfat, matriks tulang yang
terbentuk akan menbuat tulang lebih keras. Sementara pada bagian cakra epifise, matriks
tulangnya tidak mengalami pengerasan. Bagian ini akan tetap berupa tulang rawan yang
mengandung banyak osteoblas. Proses osifikasi endokondral membentuk sebagian besar
tulang rangka dan terjadi dalam janin pada model yang terbentuk dari kartilago hialin.
Tulang pipa berbentuk tabung dengan kedua ujung membulat. Sebagian besar terdiri atas
tulang kompakta dan sedikit tulang spongiosa serta sumsum tulang pada bagian dalamnya.
Rongga sumsum tulang dan rongga tulang spongiosa mengandung sumsum tulang kuning
(terdiri atas sel lemak) dan sumsum tulang merah (tempat pembentukan sel darah merah).
Proses osifikasi pada tulang pipa terjadi dalam beberapa tahap, yaitu:
1. Penulangan diawali dari tulang rawan yang banyak mengandung osteoblas. Bagian yang
paling banyak mengandung osteoblas adalah epifisis dan diafisis.
2. Terjadi perkembangan pusat osifikasi primer yang disertai dengan perluasan bone
collar.
3. Pada bagian sentral tulang terjadi perombakan sel-sel tulang (reabsorpsi tulang)
sehingga pembuluh darah mulai masuk dan terbentuk rongga sumsum tulang.
4. Pembentukan pusat osifikasi sekunder muncul pada setiap epifisis. Osifikasi sekunder
ini menyebabkan pemanjangan tulang.
Sistem Gerak Manusia 11