Page 22 - PROJECT UAS SISTEM REPRODUKSI_Neat
P. 22

Gametogenesis







                                                        Proses Pembentukan Sperma (Spermatogenesis)


       Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas
       tiga tahap yaitu :

       1.  Spermatocytogenesis
          Spermatogonia yang mengalami mitosis
          berkali-kali yang akan menjadi spermatosit
          primer. Spermatogonia merupakan struktur
          primitif dan dapat melakukan reproduksi
          (membelah)      dengan     cara    mitosis.
          Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari
          sel-sel sertoli dan berkembang menjadi
          spermatosit primer. Spermatogonia yang
          bersifat diploid (2n atau mengandung 23
          kromosom berpasangan), berkumpul di tepi
          membran epitel germinal yang disebut
          spermatogonia tipe A. Spermatogonia tipe
          A   membelah     secara   mitosis  menjadi
                                                                    Gambar 5. Spermatogenesis
          spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah                 Sumber: Roboguru - Ruangguru
          beberapa    kali  membelah,     sel-sel  ini
          akhirnya menjadi spermatosit primer yang       2.   Tahapan Meiois
          masih bersifat diploid Spermatosit primer          Spermatosit   primer   menjauh    dari   lamina
          mengandung kromosom diploid (2n) pada              basalis, sitoplasma makin banyak dan segera
          inti selnya dan mengalami meiosis. Satu            mengalami meiosis I menghasilkan spermatosit
          spermatosit akan menghasilkan dua sel              sekunder    yang    n   kromosom      (haploid).
          anak, yaitu spermatosit sekunder.                  Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi
                                                             secara meiosis II membentuk empat buah
        3.  Tahapan Spermiogenesis                           spermatid yang haploid juga. Sitokenesis pada
           Transformasi       spermatid       menjadi        meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel
           spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase       benih yang lengkap terpisah, tapi masih
           golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase          berhubungan       lewat     suatu     jembatan
           pematangan. Hasil akhir berupa empat              (Interceluler bridge). Dibandingkan     dengan
           spermatozoa    (sperma)    masak.    Ketika       spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang
           spermatid dibentuk pertama kali, spermatid        gelap.
           memiliki  bentuk seperti     selsel  epitel.       Ingat!
           Namun,      setelah    spermatid     mulai
           memanjang menjadi sperma, akan terlihat
           bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor.






                                                                                             Gambar 6. Sperma
                                                                                                 Sumber:
                                                                                             Rochmah.S.N, et all.
                                                                                                  2009
                                                           Sistem Reproduksi                          15
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27