Page 83 - FORTUGA_vol 2
P. 83
Myra Widiono memang sangat pewarnaannya memang menggunakan
menyayangkan masih banyak penggunaan pewarna alam,” jelasnya lagi.
pewarna sistetik dalam pembuatan batik
ataupun tenun. “Sekarang itu memang Myra lalu menceritakan mengenai
masih banyak pembuat batik yang kehebatan dari pewarna alam dibanding
menggunakan pewarna sintetik. Dari 10 ribu dengan pewarna sintetik. Katanya,
pembatik itu yang memakai pewarna alam pewarna alam tak hanya memperindah
gak sampai 10%. Jadi terbayangkan kan dan mempercantik kain lokal saja, tetapi
bagaimana polusinya dan bagiamana juga juga membawa manfaat. Menurutnya
pencemaran lingkungannya. Ini sebenarnya zaman dahulu kala, orang sakit panas dapat
kan juga gak baik untuk kesehatan,” sembuh dari penyakitnya berkat balutan
jelasnya. kain lokal yang terbuat dari pewarna alam.
Ini dapat terjadi karena pengaruh zat-
Karena kekhawatiran akan hal tersebut, zat pewarna alami yang terdapat di kain
Myra tak tinggal diam. Bersama tersebut.
para anggota Warlami lainnya, Myra
mengajak para pengrajin di daerah untuk Tradisi lain yang tak kalah menarik
memanfaatkan pewarna alam yang ada yang Myra ceritakan adalah tradisi di
disekitarnya. “Karena sesungguhnya tanah Sumba. “Di Sumba kenapa orang
sudah sejak zaman nenek moyang kita itu meninggal gak langsung dikubur tapi