Page 84 - FORTUGA_vol 2
P. 84

gak bau? Itu karena mayat diselimuti                  pekerjaannya lebih rumit tapi harganya

        atau ditutupi dengan kain adat yang                   di pasaran bisa 3 kali lipat mahalnya,”
        menggunakan zat pewarna asli. Jadi                    ucapnya.

        bau mayat akan terserap oleh senyawa-
        senyawa yang ada di kain yang                         Karena sadar akan berbagai manfaat

        dibungkuskan,” katanya                                pewarna alam inilah, Myra rela pergi dari
                                                              satu daerah ke daerah lainnya agar dapat

        Cerita lain yang dibawa Myra terkait                  bertemu langsung dengan para pengrajin
        pewarna alam adalah keunikan dari warna               dan berbagi ilmu yang dimilikinya. Meski

        itu sendiri. Meski pengerjaan pewarnaan               beberapa daerah terbilang sulit untuk
        batik atau tenun menggunakan pewarna                  dijangkau, Myra tetap mengunjunginya

        alam membutuhkan waktu yang lebih                     demi menyadarakan kesadaran masyarakat
        lama, tak bisa ditampik jika hasil yang               akan penggunaan pewarna alam. Juga

        didapat cukuplah mengejutkan. “Kalau                  demi meningkatkan perekonomian
        pewarna sintetis ini kan warnanya bisa                masyarakat daerah tersebut. “Makanya

        sesuai dengan apa yang kita inginkan. Nah,            kita akhirnya melakukan pelatihan kepada
        berbeda dengan pewarna alam. Pewarna                  kelompok pengrajin di daerah seluruh

        alam itu warna yang keluar tergantung                 Indonesia. Jadi kita datengin mereka
        pada cuaca, air, dan bagaimana cara kita              dan kita beri edukasi tentang pewarna

        menanganinya, tanganya “kasar” atau                   alam itu seperti apa dan bagaimana
        “halus” nih. Jadi disitulah hal “magic”               cara mengaplikasikannya. Ini memang

        yang bisa menjadi “surprise” untuk kita,”             bukan hal yang mudah, karena kita harus
        tandasnya. Karena hasil yang unik inilah,             banyak sabar, banyak belajar dan banyak

        harga dari kain batik atau kain tenun yang            mencoba,” ucapnya lagi.
        menggunakan pewarna alam cenderung

        dibanderol lebih tinggi dibanding pewarna             Lewat komunitas bernama Warlami ini,
        sintetik. “Bahan pewarna alam ini memang              Myra ingin membudayakan kembali

                                                              pengggunaan pewarna alam dalam
                                                              pembuatan kain nusantara seperti

                                                              batik ataupun tenun. Terlebih baginya,
                                                              Indonesia memiliki sumber daya alam

                                                              yang melimpah, yang sayang jika tidak
                                                              dimanfaatkan dengan baik. “Apalagi

                                                              Indonesia itu punya potensi pewarna alam
                                                              yang besar dan bisa terus dikembangkan.

                                                              Ketersediaan bahan pewarna alam juga
                                                              harus didalami terus karena fondasi alam

                                                              kita sebenarnya memang kuat sekali.
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89