Page 44 - MODUL AJAR TEKNOLOGI SEPEDA MOTOR
P. 44

  Pelumasan motor 4 langkah

                  Berbeda  dengan  pelumasan  motor  2  langkah,  pada  sistem  pelumasan  motor  4
                  langkah seluruh bagian-bagian dilumasi dengan satu jenis minyak pelumas.


                  Sifat-sifat yang menonjol
                  -  Pelumasan teratur dan merata
                  -  Digunakan pada motor 4T dan diesel 2T

                  -  Oli perlu diganti pada kurun waktu tertentu

                  Misal: Motor otto setiap 4.000 Km -  Motor Diesel setiap 3.000 Km
                  Pada jenis ini tempat oli (bak oli / karter beroda menjadi satu dengan mesin jenis

                  ini  digunakan  pada  semua  mesin  sepeda  motor  4  Tak.  Karena  konstruksi  lebih
                  praktis  dan  pelumasan  pada  semua  bagian  mesin  lebih  merata  (mesin,  kopling,

                  transmisi).

                  Cara kerja :

                  Oli  yang  berada  di  bak  /  karter  dihisap  oli  pompa  melalui  saringan  oli,  yang
                  selanjutnya  oli  akan  ditekan  dan  disalurkan  ke  bagian  –  bagian  mesin  yang

                  membutuhkan pelumasan, antara lain:
                  -  Poros engkol dan kelengkapannya

                  -  Mekanisme katup dan kelengkapannya
                  -  Gigi – gigi persneling

                  -  Kopling dan laian – lain


                  Macam-macam pelumasan mesin 4 tak

                  Pelumasan pada mesin 4 langkah dibagi menjadi:


                  1.  Pelumasan sistem percikkan

                     Metode  ini  minyak  pelumas  disimpan  di  dasar  crankcase,  kemudian  diciduk
                     dcngan adukan oli yang Aitcmpatkan pada  ujung  batang  bcsar  batang piston.

                     Oli akan jatuh pada bagian-bagian yang mcmbutuhkan pelumasan. Sisitem ini
                     adalah yang paling sederhana, tapi karena oli disiramkan tanpa menggunakan

                     tekanan  untuk  menckan  oil  sampai  bagian-bag  ian  terkecil  maka  sistem  ini
                     jarang dipergunakan pada sepeda motor.


                                                                                                   45
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49