Page 12 - E_MODUL PERDAGANGAN ANTARPULAU DAN ANTARNEGARA IPS 8.2_Nopidha Ardyansah
P. 12
12
di import menjadi lebih mahal, jika mengalami penurunan maka
harga barang yang di import biasanya akan murah.
Adapun kurs dibagi menjadi 2 yaitu
1. Kurs jual yaitu kurs yang digunakan apabila bank
atau money changer menjual uang asing (valuta asing/valas)
atau apabila kita akan menukarkan rupiah dengan uang
asing yang kita butuhkan.
2. Kurs beli adalah kurs yang digunakan apabila bank
atau money changer membeli uang asing atau apabila kita
akan menukarkan uang asing yang kita miliki dengan rupiah.
Contoh Kurs Jual
Farrel akan liburan ke Eropa. Karena mata uang yang berlaku di
mayoritas negara sana euro, maka Farrel harus membawa mata
uang tersebut. Untuk mendapatkannya, Farrel menukarkan rupiah
yang dimilikinya di bank atau money changer.
Tepat di waktu Farrel menukarkan uang, harga kurs jual 1 EUR =
Rp15.000,00. Sedangkan kurs beli 1 EUR = Rp14.000,00. Karena
Farrel pemilik rupiah, sedangkan bank atau money changer yang
akan menjual uang asingnya, maka dalam kondisi ini yang berlaku
kurs jual.
Jadi, berapa euro yang akan Farrel dapatkan jika menukarkan 60
juta rupiah? Jawabannya adalah Rp60.000.000,00 : Rp15.000,00
= €4.000.
Contoh Kurs Beli
Sepulang dari Eropa, ternyata uang Farrel masih sisa 100 euro.
Agar bisa digunakan untuk belanja di sini, apalagi di Indonesia
sendiri ada aturan transaksi tidak boleh menggunakan mata uang
asing, maka Farrel ingin menukarkan kembali sisa uangnya
dengan rupiah.
Anggap saja, kurs jual dan kurs beli euro terhadap rupiah stabil
atau masih sama saat sebelum Farrel liburan. Berapa rupiah yang
akan Farrel dapatkan saat menukar 100 euro?
Karena dalam kasus ini Farrel sebagai pihak yang akan menukar
uang asing, sementara bank atau money changer sebagai
pembeli, maka yang berlaku adalah kurs beli. Jadi jawabannya
€100 x Rp14.000,00 = Rp1.400.000,00.
Sumber : https://uangindonesia.com/kurs-jual-dan-kurs-beli/