Page 8 - E_MODUL PERDAGANGAN ANTARPULAU DAN ANTARNEGARA IPS 8.2_Nopidha Ardyansah
P. 8

8


                              2.  Impor
                                 Impor adalah proses pembelian barang atau jasa asing dari suatu
                                 negara  ke  negara  lain.  Impor  barang  secara  besar  umumnya
                                 membutuhkan  campur  tangan  dari  bea  cukai  di  negara  pengirim
                                 maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan
                                 internasional. Impor juga sangat dipengaruhi 2 faktor yakni, pajak
                                 dan kuota. Seseorang atau badan yang melakukan impor disebut
                                 importir. Seorang importir membayar barang yang ia beli dengan
                                 mata  uang  asing.  Importir  dapat  menukarkan  uang  rupiah
                                 mereka  dengan  mata  uang  asing  di  bank  dalam  negeri.
                                 Selanjutnya, digunakan untuk membayar barang yang diimpor.
                                 Barang-barang  yang  di  impor  oleh  Indonesia  terdiri  dari  dua
                                 macam, yaitu
                                 a.  migas
                                     Barang-barang  yang  termasuk  dalam  kelompok  migas
                                     antara lain minyak tanah, bensin, solar, dan elpiji.
                                 b.  non-migas..
                                     Barang-barang  yang  termasuk  dalam  kelompok  non-migas
                                     antara lain adalah karet, kopi, ikan, kayu lapis, kelapa sawit,
                                     serta barang tambang nonmigas seperti nikel dan batubara.


                            3.  Kebijakan pemerintah dalam perdagangan antarnegara
                              Adapun  kebijakan  pemerintah  dalam  perdagangan  antarnegara
                              antara lain
                              1.  Memberi Kemudahan Kepada Produsen Barang Ekspor
                                 Kebijakan  yang  mendukung  peningkatan  ekspor  antara  lain
                                 berupa  kemudahan  mengurus  perizinan  serta  memberikan
                                 fasilitas  kepada  produsen  barang  ekspor.  Fasilitas  berupa
                                 pemberian bantuan teknologi, pelatihan inovasi produk, bantuan
                                 kredit  dengan  bunga  rendah.  Hal  ini  akan  menjadikan  produsen
                                 menjadi  semangat  untuk  berproduksi.  Harga  faktor  produksi
                                 yang  murah  dapat  menurunkan  harga  jual  sehingga  dapat
                                 meningkatkan daya saing perusahaan.
                             2.  Menjaga Kestabilan Nilai Tukar Rupiah
                                 Kestabilan nilai tukar rupiah sangat penting bagi eksportir karena
                                 nilai  tukar  Rupiah  yang  stabil  terhadap  mata  uang  asing  akan
                                 mempermudah para eksportir  untuk menghitung biaya produksi
                                 produk ekspornya. Dengan kepastian nilai Rupiah, para eksportir
                                 lebih  mudah  dalam  menentukan  harga  produknya  di  pasar
                                 internasional.  Keadaan  ini  akan  mengurangi  tingkat  keraguan
                                 eksportir untuk melakukan ekspor pada produk mereka.
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13