Page 53 - E-Modul Invertebrata
P. 53
lima mahasiswa UGM melakukan penelitian sebagai alternatif penghambat kanker
payudara. Kelima mahasiswa UGM tersebut terdiri dari Aden Arrafif Bahtiarsyah, Muhamad
Rafli, Sylvia, dan Khintan Maulin (Biologi UUGM 2018), serta Rachmat Febriansyah
(Farmasi UGM, 2019). Kelima mahasiswa UGM secara khusus melakukan pengamatan
terhadap potensi protein venom ubur-ubur yang dihubungkan dengan permasalahan penyakit
kanker, terutama kanker payudara yang banyak diderita kaum wanita. Mereka berinovasi
dalam pemanfaatan ubur-ubur pada bagian protein venom-nya untuk dianalisis dan dilakukan
pengujian prediksi secara komputer (in silico) dalam penghambatan kanker payudara. Venom
ubur-ubur terdiri dari berbagai peptida, enzim, neurotoksin, sitolisin, dan hemolisin. Venom
ubur-ubur terbukti mengandung senyawa antimikroba, anti oksidatif, antikoagulan, antitumor,
dan sitotoksik. Hasil dari riset ini yaitu didapat kadar protein venom rerata sebesar 4,98 ppm.
Hasil tersebut sangat berpotensi dalam penghambatan kanker payudara khususnya reseptor
ER-α. Dengan hasil ini harapan kedepannya dari hasil tersebut agar pemanfaatan dan
eksplorasi biota laut dapat diteliti kembali sehingga dapat mengatasi penyakit kanker
payudara.
F. Peranan Filum Coelenterata
1. Peranan menguntungkan
a. Pertumbuhan batu karang di pantai dapat menahan abrasi daratan oleh ombak.
b. Tempat perkembangbiakan biota laut, bahkan pembentuk taman laut yang
sangat penting bagi pengembangan objek wisata bahari.
c. Penduduk sekitar pantai biasanya memanfaatkan karang laut sebagai
cinderamata, pembuatan taman, atau mengambil batu karang sebagai bahan
bangunan.
d. Coelenterata dari kelas Anthozoa merupakan pembentuk ekosistem terumbu
karang yang menjadi habitat ikan dan hewan laut lainnya.
e. Beberapa jenis ubur-ubur (jellyfish) yang tidak beracun dapat dikonsumsi dan
diperdagangkan sebagai ubur-ubur asin.
f. Kerangka luar beberapa jenis Coelenterata dapat digunakan sebagai hiasan
akuarium, misalnya Corallium rubrum (koral merah), Fungia actiniformis
(karang piring), Paramuricea (akar bahar), dan Favia speciosa (karang otak).
g. Ubur-ubur sering dimanfaatkan oleh orang Jepang untuk bahan makanan dan
sebagai bahan kosmetik.
38